TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih kiper tim nasional Indonesia U-19 Jarot Supriadi melihat masih banyak orang yang keliru dalam menilai penjaga gawang dalam pertandingan, terutama saat kebobolan.
Ia menjelaskan terjadinya gol itu jangan hanya melihat hasil, akan tetapi bagaimana proses terjadinya gol tersebut. Terutama situasi saat terjadi gol tersebut.
"Kiper itu bukannya malaikat yang tidak boleh melakukan kesalahan. Sementara sepakbola situsiasional. Situasi pertandingan selalu berbeda, ini yang perlu dilihat," ujarnya.
Jarot mencontohkan di setiap latihan penjaga gawang mengetahui arah datang bola. Meski terkadang kondisinya dibuat seperti arah bola yang muncul di setiap pertandingan.
Namun saat pertandingan, situasi itu berbeda.
"Situasi pertandingan itu susah diprediksi, tapi ini perlu dikuasai penjaga gawang. Caranya, dengan menguasai teknik, taktik dan banyak latihan game (permainan)," ujarnya.