Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pelatih Vicente del Bosque adalah mengisi kekosongan di lini tengah Timnas Spanyol yang ditinggalkan Xavi Hernandez dan Xabi Alonso, yang telah pensiun.
Mereka memegang peranan penting selama periode sukses timnas Spanyol menaklukkan Eropa dan Dunia dari 2008 sampai 2012. Ketergantungan kepada kedua pemain ini membuat kesulitan mencari pengganti.
Terbukti, La Furia Roja bermain kurang greget di pertandingan uji coba melawan Prancis pada Jumat lalu. Meskipun menguasai pertandingan dengan penguasaan bola 58 persen berbanding 42 persen, tetapi tidak ada tendangan mengarah ke gawang dalam tujuh percobaan.
Hanya tiga pemain yang menonjol dari era keemasan Spanyol, yaitu gelandang Cesc Fabregas dan Sergio Busquets, serta bek tengah Sergio Ramos. Fabregas melakukan ancaman di jantung pertahanan Timnas Prancis, tetapi tidak mendapatkan dukungan dari rekan satu tim.
Sementara, para pemain lain sepertinya masih harus beradaptasi terhadap gaya bermain, termasuk pemain debutan, seperti bek tengah Athletic Bilbao, Mikel San Jose, bek Real Madrid, Daniel Carvajal, gelandang Atletico Madrid, Raul Garcia dan penyerang Valencia, Paco Alcacer.
Meskipun mengalami perubahan pemain di tim, namun, gelandang David Silva, mengaku Spanyol akan tetap mempertahankan gaya bermain penguasaan bola atau akrab dikenal dengan tiki-taka, yang telah mengantarkan negara tersebut meraih kejayaan, dan tidak ada alasan mengubah gaya bermain.
“Kami telah memenangkan pertandingan dengan cara bermain seperti itu dan banyak dari pemain yang terbiasa bermain seperti itu. Saya percaya kita harus mempertahankannya. Beberapa pemain penting meninggalkan tim ini, tetapi ada beberapa pemain dan pemain baru yang juga penting,” kata Silva.
Senada dengan David Silva, gelandang Arsenal, Santi Cazorla, memandang tiki-taka sangat krusial dalam permainan sepak bola. Dia mengidentifikasi diri bermain sesuai skema itu, karena Spanyol meraih banyak kesuksesan. Oleh karena itu, skuat asuhan Vicente Del Bosque harus berpegang teguh pada hal itu.
“Semua orang mengatakan bahwa itu adalah sepak bola terbaik yang dapat dimainkan di era saat ini. Kekalahan bukan berarti taktik itu telah mati. Bukan berarti segalanya aaan tampak indah ketika menang atau jelek ketika kalah. Spanyol memiliki filosofi bermain sendiri, kami yakin akan segera memetik keberhasilan lainnya," ujar Cazorla.