TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan kapten Persija Jakarta Nur Alim prihatin dengan kegagalan Macan Kemayoran di Liga Super Indonesia (LSI) 2014. Pria yang akrab disapa Jabrik itu berharap bekas timnya tidak terjerat krisis finansial lagi di musim depan.
Menurut Jabrik, sektor finansial menjadi faktor utama penyokong keberhasilan tim. Jika tidak dipersiapkan sejak dini, mustahil prestasi juara bisa kembali diraih tim Ibukota.
"Yang paling penting adalah persiapan finansial yang harus didapatkan secara profesional. Manajemen harusnya sudah bisa beradaptasi dengan kondisi tanpa bantuan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) seperti dulu lagi," kata Nur Alim kepada Harian Super Ball, belum lama ini.
Belakangan, krisis finansial memang menjadi persoalan akrab yang menyelimuti Persija pada dua musim terakhir (2012-2013). Kendala tersebut pun sempat menjalar sebelum kompetisi LSI 2014 digulirkan.
Persija, kata Nur Alim, kesulitan membeli pemain bintang Tanah Air, lantaran telat mendapatkan suntikan dana segar. Ini tidak boleh terulang jika ingin bersaing di papan atas.
Kegagalan Persija menembus fase delapan besar pun menjadi penyebabnya. Tim elite Jakarta itu hanya mampu finis di peringkat klasemen akhir wilayah barat dengan raihan 34 poin.
Tim asuhan Benny Dolo kalah satu poin dari Pelita Bandung Raya (PBR) yang akhirnya melenggang ke delapan besar LSI 2014 mewakili wilayah barat bersama Arema Indonesia, Persib Bandung, dan Semen Padang.
"Saya ingin melihat Persija kembali berjaya di kompetisi Tanah Air. Pembentukan tim harus dilakukan sejak awal agar tim kebanggaan masyarakat Jakarta itu kembali disegani," ujar pria 41 tahun itu.
Manajemen Persija kini memiliki waktu lebih banyak dalam urusan perburuan pemain. Pencarian sponsor pun diharapkan sudah mulai
dijalankan agara tidak mengulangi kesalahan yang sama. "Keuangan Persija harus lebih baik dari musim depan. Tidak ada alasan
lagi untuk gagal dalam perburuan pemain dan pencarian dana. Ini memang sulit, tapi saya yakin bisa dilewati dengan manajemen yang profesional," ujar pemilik SSB Petro Jabrik itu.