TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Gagal membawa tim ke babak empat besar, Wiganda Saputra tetap ingin bertahan di Persita Tangerang. Pria yang menjadi pelatih Persita Tangerang U-21 itu mengatakan, dirinya tidak ingin jauh dari Persita, karena tempat tinggalnya di Tangerang. Bahkan pekerjaannya pun di Tangerang.
"Saya sudah menjadi PNS di Dipenda Pemkab Tangerang sejak tahun 1997. Jadi sulit bagi saya untuk meninggalkan Persita. Jadi saya berkeinginan untuk bertahan di Persita," kata Wiganda kepada Harian Super Ball.
Namun lisensi kepelatihannya yang baru di lisensi C Nasional membuatnya sulit menjadi pelatih di tim Persita Tangerang senior. "Jika tenaga saya masih dibutuhkan, saya bersedia jika menjadi asisten pelatih atau bantu-bantu di tim pelatih di Persita. Lisensi kepelatihan saya yang baru di level C Nasional memang sulit menjadi pelatih kepala di Persita senior," ujar Wiganda.
Kompetisi musim depan, Wiganda dipastikan tidak bisa lagi menjadi pelatih Persita Tangerang U-21, karena tim Persita senior turun kasta ke Divisi Utama.
Tim yang berhak untuk tampil di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) U-21 hanyalah klub yang tim senior berlaga di LSI. "Persita senior gagal bertahan di LSI dan hanya bisa tampil di Divisi Utama musim depan. Jadi tim Persita U-21 tidak bisa main lagi di musim depan. Sehingga saya berharap bisa melatih di Persita senior," terangnya.
Pada intinya Wiganda ingin tetap di Persita karena dia tidak bisa pindah dari domisili dan pekerjaannya di Tangerang. Hal ini pulalah yang membuat Wiganda sepertinya menolak untuk pindah melatih klub lain.
"Sejauh ini, saya belum mendapat tawaran dari klub manapun. Saya masih fokus di Tangerang saja. Setelah menyelesaikan babak 12 besar, saya kembali fokus bekerja di Dipenda Pemkab Tangerang. Jadi belum terpikir oleh saya untuk pindah klub," tutur Wiganda.