Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Arema Cronus menetapkan aturan ketat bagi pemainnya menjelang babak delapan besar Indonesia Super League (ISL).
Tim berjuluk Singo Edan tersebut menerapkan denda bagi anggota tim yang tidak disiplin.
Menurut Suharno, pelatih Arema, setidaknya terdapat empat aturan yang dibuat oleh pemain dan tim pelatih untuk ditaati bersama.
Mulai dari waktu, seragam, izin keluar dan penggunaan handphone.
”Aturan ini telah disepakati oleh seluruh anggota tim,” kata Suharno.
Untuk denda pelanggaran dikenakan bervariatif, sekitar Rp 200.000 hingga Rp 5 juta sesuai dengan bentuk pelanggarannya. Nominal denda ini telah disepakati bersama.
Pemain wajib datang tepat waktu saat latihan, makan, pertemuan dan disiplin jam malam. Untuk yang melanggar akan didenda sebanyak Rp 200.000.
Mengenai seragam, seluruhnya harus mengenakan seragam yang sudah ditentukan saat makan, latihan maupun rapat.
Bagi yang melanggar dikenakan denda Rp 200.000.
Pemain juga diminta untuk tidak menggunakan handphone saat tim berkumpul, ketika makan dan rapat tim. Pelanggar aturan pakai handphone dikenai denda Rp 300 ribu.
Denda yang paling berat adalah aturan anggota tim pemain atau pelatih yang keluar hotel dan tidak menginap di hotel tanpa izin.
Bagi anggota tim yang keluar hotel tanpa izin dikenakan denda Rp 500.000.
Sedangkan anggota tim yang tidak menginap di hotel, dikenakan denda Rp 5 juta.
Selain itu, juga diberlakukan jam malam maksimal pukul 22.00, pemain harus berada di hotel.
Aturan ini diterapkan saat Arema melakoni away. Saat ini aturan tersebut telah diberlakukan saat Ahmad Bustomi dan kawan-kawan melakukan training centre (TC), di Agrowisata Batu, 28-30 September.
”Kami ingin semuanya disiplin. Harus disiplin dan tepat waktu. Kami menerapkannya saat tur tandang. Ini akan jadi aturan baku dalam tim selama away,” kata Suharno.