TRIBUNNEWS.COM, TURIN - Patrice Evra pun menyebut faktor kejatuhan Setan Merah adalah kepergian manajer legendaris Sir Alex Ferguson, pada akhir musim 2012-13.
'Ferguson berada di jantung dari segalanya, dia memastikan bahwa Man. United menjadi sebuah keluarga dengan kultur, filosofi: 'kami menang untuk mereka, bukan karena kami yang paling berbakat',' ungkap Patrice Evra.
Semusim setelah kepergian Ferguson, Evra pun hengkang dari Man. United menuju Juventus. Di Juventus, Evra mengaku kembali menemukan perasaan rela berkorban untuk klub.
'Itu kultur yang kembali kurasakan di Juventus. Aku tinggal pada masa sekarang karena masa lalu adalah pintu untuk menyesal dan masa depan adalah salah satu kecemasan. Aku tidak menjual mimpi kepada fans, tapi, mengapa tidak?' pungkas bek berusia 33 tahun itu.
Menurut Evra, para pemain Man. United tak punya rasa berkorban untuk klub yang dibelanya.
Sindiran itu dilantunkan bek anyar Juventus itu menyusul performa buruk Man. United pada awal musim ini. Meski sudah mendatangkan banyak pemain bintang dengan nilai mencapai 150 juta pounds, Evra menilai hal itu tak lantas bisa mengangkat prestasi Setan Merah.
'Sekarang ada begitu banyak pemain hebat, tapi aku tidak tahu apakah mereka memang pas untuk Manchester United. Karena untuk klub ini (Man. United) Anda harus mengorbankan segalanya ,' sindir Evra.