TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Dokter Tim Nasional Indonesia U-23 Agus Manurung mengatakan posisi dokter dalam sebuah tim bukan saja berperan saat di lapangan menghadapi pemain yang mengalami cedera baik setelah bertanding atau pada saat menjalani latihan. Atau yang berhubungan dengan kesehatan dan kebugaran dari pemain semata.
Namun dokter bisa menjalani beragam peran demi mendukung tim, misalnya menjadi teman, kakak, orangtua hingga tempat curhat para pemain menumpahkan unek-unek dalam pikirannya.
"Bukan hanya konsultasi tentang kesehatan saja, tapi justru lebih banyak persoalan lain, mulai urusan keluarga, orangtua sampai soal pacar juga banyak yang konsultasi," ujar Agus Manurung sebelum berangkat ke Asian Games XVII, Incheon, Korea.
Dokter Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, Jakarta Tahun 2011 itu menjelaskan saat menjalani pemusatan latihan beberapa pemain secara bergiliran mendatangi kamarnya untuk berkonsultasi.
Kebanyakan keluhan yang dilontarkan kepada dokter muda itu bukan persoalan kesehatan. Akan tetapi mulai kondisi keluarga, keuangan sampai persoalan hubungan dengan kekasihnya. Namun, Agus menutup rapat siapa pemain yang sering konsultasi permasalahannya, dan materi apa saja yang biasanya dikeluhkan.
"Biasanya mereka (pemain) banyak datangin kamar saya untuk curhat menuangkan pikirannya. Apa aja yang dalam pikirannya diomongin, sampai ada juga yang tidur di kamar. Tapi saya senang bisa membantu mereka," ujarnya.
Agus menyadari kenapa pemain lebih memilih curhat kepadanya. Alasannya, posisi dokter tim dianggap sebagai sosok yang paling tepat untuk menumpahkan persoalan yang sedang dipikirkannya.
"Dibanding pemain curhatnya terhadap pelatih kan beresiko. Artinya bisa memengaruhi nantinya. Kalau ke kita kan sama sekali tidak berhubungan dengan pertadingan. Makanya pemain merasa nyaman," ujarnya.
Agus mengatakan biasanya menjelang bertanding tidak sedikit pemain yang datang untuk bertukar pikiran atau konsultasi tentang sesuatu. Mantan asisten dokter Tim Nasional Indonesia Senior, dr Syarif Alwi ini menghitung sekitar tiga sampai empat pemain mengunjungi kamarnya.
"Ya, saya senang aja, bisa menjadi tempat curhat pemain sehingga dia bisa melontarkan unek-uneknya. Karean sama siapa lagi dia mau cerita," ujarnya.