TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Carlo Tavecchio, Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), menyadari ucapannya itu berbau rasisme dan meminta maaf tak lama kemudian. Namun, UEFA yang sedang memerangi rasisme tidak tinggal diam dengan tetap menjatuhkan sanksi enam bulan larangan beraktivitas dan menggunakan hak sebagai pejabat UEFA bagi Tavecchio.
"Anda tidak akan berkomentar mengenai keputusan ini. Anda mematuhi dan menghormatinya. Akan tetapi, keputusan itu tidak akan mengubah apapun terkait posisi saya di FIGC," ungkap Carlo Tavecchio dikutip di Bleacher Report.
Salah satu dampak sanksi itu, Tavecchio dipastikan tidak akan bisa ikut serta dalam kongres UEFA, Maret 2015.
Seperti diketahui sebelumnya, Carlo Tavecchio, dihukum UEFA akibat komentar rasis yang dilontarkannya beberapa waktu lalu.
Tavecchio, yang menjabat presiden FIGC sejak Agustus, sudah diincar UEFA karena diduga melontarkan pernyataan bernada rasisme dalam salah satu pidatonya ketika berkampanye.
Ketika itu pria berusia 71 tahun itu mengulik pemain nonUni Eropa yang bermain di Italia. Ia menggunakan contoh yang tidak pas saat berusaha menjelaskan opininya mengenai keberadaan pemain nonUni Eropa di Italia.