TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Babak delapan besar Indonesia Super League (ISL), yang mengunakan sistem home away, membuat tim-tim yang berlaga, melakoni jadwal yang padat.
Dengan demikian membuat tim-tim memiliki recovery yang singkat.
Seperti yang dialami Arema Cronus. Setelah berjibaku melawan Semen Padang, Sabtu (4/10), Arema harus langsung mempersiapkan diri untuk bertandang menghadapi Persela Lamongan, tiga hari kemudian, Rabu (8/10/2014).
Untuk mengantasi pemain kelelahan, Arema biasanya menggunakan terapi air dingin untuk proses recovery.
Menurut dokter tim Arema Cronus, Indrawan Dwantoro, waktu tiga hari recovery tidak menjadi masalah.
”Tidak masalah, tergantung bagaimana cara mengatur masa recovery,” kata Indra.
Karena itulah program latihan disesuaikan dengan padatnya jadwal pertandingan di delapan besar nanti.
”Jika terlalu mepet dengan waktu bertanding, latihan jangan terlalu berat, cukup ringan saja,” kata Indra.
Apalagi tidak hanya Arema yang mengalami padatnya jadwal pertandingan. Namun semua tim di delapan besar, mengalami hal serupa.
Hal tersebut dilakukan oleh Arema usai mengalahkan Semen Padang, Sabtu (4/10) lalu.
Usai pertandingan tersebut, para pemain khususnya pemain yang diturunkan, untuk melakukan terapi air dingin yang dikenal dengan ice bath.
Terapi tersebut dilakukan untuk mempercepat proses recovery pemain. Ice bath yang juga disebut krioterapi itu merendam tubuh ke air es, bergantian dengan air panas. Dengan terapi ini, pemain bisa memulihkan kondisi lebih cepat.
Selama babak delapan besar, Arema melakoni jadwal yang padat. Usai menghadapi Persela Lamongan, Rabu (8/10), Arema langsung bersiap menghadapi Persipura, Minggu (12/10).
Demikian juga di putaran kedua. Rata-rata, Arema hanya punya waktu tiga hari untuk recovery. Belum lagi di putaran kedua, Arema melakoni dua away dan satu home.