TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Pemain-pemain Arema Cronus harus lebih sabar dalam melakoni pertandingan di babak delapan besar.
Pemain sebisa mungkin menghindari kartu selama delapan besar.
Hingga dua pertandingan yang telah dijalani, setidaknya terdapat tiga pemain yang telah mendapat kartu kuning.
Purwaka Yudi, Thierry Gatthuessi, dan Samsul Arif. Tiga pemain ini merupakan pemain yang sering menjadi pilihan tim pelatih.
Purwaka mendapat kartu kuning saat menghadapi Semen Padang, di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (4/10) lalu.
Sedangkan dua pemain lainnya, mendapat kartu kuning saat menghadapi Persela Lamongan, Rabu (8/10/2014).
Saat menghadapi Persela, pertandingan memang berjalan ketat dan keras. Enam kartu kuning dikeluarkan oleh wasit Prasetyo Hadi.
Empat kartu kuning untuk pemain Persela, sedangkan sisanya dua kartu untuk pemain Arema, Thierry Gathuessi dan Samsul Arif.
Samsul terkena kartu kuning, akibat protes kerasnya kepada wasit.
Pelatih Arema, Suharno meminta agar pemainnya harus lebih sabar dalam menjalani pertandingan.
"Kesabaran, konsentrasi dan fokus memang dibutuhkan," kata Suharno.
Menurut Suharno, pemain diminta untuk menghindari pelanggaran keras, serta pelanggaran yang tidak perlu dan berpotensi kartu.
"Pemain sudah tahu harus berbuat apa," kata Suharno.
Kartu kuning di babak 8 besar memang harus diperhatikan.
Ini dikarenakan semua pertandingan merupakan final.
Apalagi sesuai regulasi, di semifinal nanti tak ada pemutihan kartu. Jika pemain absen di pertandingan, tentu bisa mengganggu persiapan tim.