TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Kiper Tim Nasional Indonesia U-14 dan U-17 Kurnia Sandi mengatakan kegagalan skuad Garuda Jaya di Piala Asia U-19 2014 menjadi pelajaran buat seluruh timnas. Salah satu pelajaran yang bisa dipetik kata Kurnia Sandi yaitu pemusatan latihan dengan rangkaian panjang itu tidak bisa membuahkan hasil maksimal, yakni meraih juara.
"Pelajarannya pemusatan latihan panjang juga tidak membuahkan hasil maksimal. Itu semua bagian dari proses yang harus terus dikembangkan," ujar Kurnia Sandi kepada Harian Super Ball, Jumat (17/10/2014).
Mantan kiper tim Primavera itu mengatakan program yang telah dilakoni skuat yang diasuh oleh Pelatih Indra Sjafri ini harus dikembangkan ke tahap berikutnya. PSSI melalui Badan Tim Nasional (BTN) jangan sampai menghentikan langkah skuat Garuda Jaya yang telah memperlihatkan kemajuan dalam bermain.
"PSSI harus terus meneruskan program buat timnas U-19. Sehingga terus berkesinambungan," ujarnya.
Usulan ini, kata Kurnia dilontarkan agar tidak terulang lagi seperti pembinaan yang dilakoni pengurus PSSI sebelumnya. Di mana, saat itu Kurnia Sandi menjadi salah satu skuad primavera, yang dilatih bermain di Eropa. Namun, ketika selesai, program itu tidak dilanjutkan.
"Waktu itu tim primavera sepulang dari Eropa sudah mengalami kemajuan. Sayangnya program itu terhenti sehingga kurang berkembang," ujarnya.
Kurnia Sandi menambahkan prestasi sepakbola itu bisa diraih dengan kerjasama pemain dan institusi lainnya. Termasuk suporter yang mendukung perjuangan timnas. "Percuma kalau pemainnya semangat dan berupaya maksimal sementara tidak didukung manajemen, kan gak ketemu. Butuh kerjasama semua pihak untuk memeroleh prestasi," ujarnya.
Pemusatan Latihan Sepanjang Tahun Tak Membuahkan Hasil Maksimal
Penulis: Syahrul Munir
Editor: Dewi Pratiwi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger