TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan pemain Persija Jakarta Imran Nahumarury angkat bicara soal kelemahan bekas klubnya beberapa tahun belakangan terakhir. Tidak adanya gelandang serang bertipikal playmaker membuat kreasi lini tengah minim di lapangan.
Tidak adanya sosok motor serangan di kubu Macan Kemayoran turut memengaruhi hasil buruk pada tiga musim terakhir. Bahkan, Persija tidak mampu lolos ke babak delapan besar LSI 2014.
Skema 4-4-2 yang sering diperagakan pelatih Persija musim 2014, Benny Dolo, dengan mengandalkan dua gelandang bertahan membuat permainan cenderung monoton. "Persija butuh pemain seperti Gustavo Lopez atau Zah Rahan yang bisa mengkreasi permainan," kata Imran.
Pemain yang turut mengantarkan Persija menjuarai LSI 2001 itu berharap pelatih anyar dapat menemukan gelandang serang yang mampu membongkar pertahanan lawan.
Sebab, pada musim lalu tim Oranye dihuni sederet gelandang bertipe bertahan seperti Amarzukih, Egi Melgiansyah, dan Rohit Chand. Upaya pelatih untuk mendorong Rohit sebagai gelandang serang juga tidak membuahkan hasil.
Gelandang Nepal 21 tahun itu lebih banyak membantu pertahanan ketimbang menyokong kinerja striker. Adapun Ponaryo yang didatangkan pada paruh musim juga bertipikal jangkar yang berkonsentrasi menjaga kedalaman lini tengah.
Imran Nahumarury: Persija Butuh Sosok Playmaker
Baca Selanjutnya:
Hasil Piala AFF Wanita 2024: Bungkam Malaysia, Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger