TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Arema Cronus resmi melayangkan surat protes ke Komisi Disipling PSSI, terkait penyelenggaraan pertandingan antara tuan rumah Persipura Jayapura melawan Arema, di Stadion Mandala Jayapura, Selasa (21/10).
Dalam pertandingan tersebut, Arema menilai timnya dirugikan atas perlakuan dari tuan rumah.
Pertandingan antara Persipura Jayapura melawan Arema Cronus, di Stadion Mandala, Selasa (21/10), menjadi pertandingan yang tak layak dicontoh. Dari pertandingan ini, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, dituntut untuk tegas sesuai janjinya.
Ketua Komdis Hinca Panjaitan sebelumnya menyatakan, mengirimkan perwakilan anggota Komdis di setiap pertandingan babak delapan besar. Bahkan jika terjadi insiden yang merupakan wilayah Komdis, bisa langsung digelar sidang langsung di lapangan.
Seperti saat Arema menjamu Persipura, di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (12/10) lalu. Komdis langsung melakukan sidang usai pertandingan karena melihat ada flare yang menyala di lapangan.
Sedangkan di pertandingan Stadion Mandala, suporter Persipura, melakukan pelemparan botol dan batu ke bench pemain Arema. Bahkan CEO Arema, Iwan Budianto mengatakan jika hal tersebut merupakan sepak bola yang tak beradap.
“Kejadian ini menunjukkan sepakbola yang belum beradab,” kata Iwan.
Seharusnya, menurut Iwan, wasit yang memimpin pertandingn, Najamudin Aspiran, menghentikan pertandingan karena membahayakan. Bahkan penjaga gawang Arema, Kurnia Meiga dicekik oleh LOC Persipura.
“Pertandingan ini disiarkan langsung, sehingga semua yang menyaksikan bisa melihat kejadian ini,” kata Iwan.