Oleh
HILMAN PURAKUSUMAH
Pengamat Sepak Bola
PERSIB BANDUNG harusnya bisa menang lawan Mitra Kukar dengan terus menjaga momentum kemenangan selama ini. Namun, jangan sampai percaya berlebihan. Bermain seperti biasa. Butuh satu poin biasanya krusial.
Contoh di La Liga tahun lalu, Barcelona (untuk menjuarai La Liga) hanya butuh satu poin pada partai terakhir, tetapi malah kehilangan poin. Biasanya, kita jatuh (tersandung) bukan lantaran batu besar, melainkan kerikil kecil.
Persib mempunyai momen untuk lolos ke babak semifinal kedua setelah sembilan belas tahun atau sejak 1995. Itu bisa menjadi motivasi bagi para pemain. Secara teknis, beberapa tahun terakhir, Persib sangat bagus. Nyaris tak antara beda antara starting eleven dengan pemain candangan.
Tinggal bagaimana pelatih menyeimbangkan itu dengan mempertimbangkan kesiapan mental dan fisik para pemain. Soal euforia merasa lolos ke semifinal setelah menang lawan Persebaya Surabaya itu biasa. Itu karena Persib haus gelar.
Saya kira itu tidak akan merusak suasana setelah tahu ternyata Persib masih butuh satu poin untuk dapat tiket semifinal. Kehadiran bobotoh, yang tak jadi disanksi larangan hadir ke stadion, pun sangat berarti, punya efek positif.
Manajemen, panpel (panitia pelaksana pertandingan), koordinator-koordinator bobotoh, dan bobotoh bertugas agar meredam itu semua (nyanyian rasis dan penyalaan flare) sehingga tak terjadi lagi. Kalaupun Persib maju ke semifinal, perlu dirayakan tapi tak harus berlebihan.
Persib tetap harus mewaspadai motivasi Mitra Kukar yang masih punya kesempatan. Selama ada peluang lolos ke semifinal, Mitra Kukar pasti tampil maksimal. Meskipun Persib menang di Tenggarong, pertandinan pertama di leg pertama itu pantas jadi bahan evaluasi.
Kerja sama tim perlu supaya tidak kecolongan seperti dua gol di leg pertama. Koordinasi antarlini dan komando di belakang mesti lebih baik. Jangan sampai keenakan menyerang, ketika diserang malah jadi panik.
Panik bisa berarti pelanggaran, sementara Mitra Kukar mempunyai pemain yang speliasiasi tendangan bebasnya bagus, Erick Weeks Lewis. Karena itu, sebaiknya Persib menghindari pelanggaran-pelanggaran di daerah sepertiga lapangan sendiri. Namun, semua pemain Mitra Kukar mesti diwaspadai.