Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih tim nasional Indonesia Aji Santoso tertantang untuk mengantarkan Persija Jakarta meraih titel juara Liga Super Indonesia (LSI) 2015. Namun, target tersebut harus dibarengi dengan stabilitas finansial jangka panjang.
Sektor finansial. kata Aji, menjadi faktor penunjang yang wajib dipenuhi untuk membangun kekuatan tim secara utuh. Dengan keuangan yang stabil, manajemen bisa mendapatkan pemain pilihan sesuai dengan kebutuhan.
"Target juara merupakan keinginan yang wajar dan menantang. Tetapi, untuk bisa mencapai target itu tentunya semuanya harus disiapkan secara realistis, termasuk pemain yang mumpuni, manajemen yang solid juga kondisi keuangan yang stabil,” kata Aji.
Gelar juara praktis menjauh dari klub Ibukota lantaran terbelit krisis finansial sejak tiga musim terakhir. Kesulitan melunasi gaji pemain terjadi pada periode 2012-2013.
Pada awal musim 2013 misalanya, sejumlah pemain bintang seperti Hasyim Kipuw dan Ramdani Lestaluhu memilih hijrah ke Arema Indonesia dan Sriwijaya FC. Sang ikon Bambang Pamungkas pun memilih vakum setahun dari sepak bola sambil menunggu pelunasan gaji.
Beruntung Ramdani mau kembali berkostum Oranye pada musim 2014. Sementara Bambang akhirnya bertolak ke Pelita Bandung Raya. Adapun Hasyim Kipuw mengikuti jejak pelatih Rahmat Darmawan ke Persebaya Surabaya.
Sementara pada kompetisi LSI 2014, Persija kembali telat mendapatkan suntikan dana segar. Sehingga persiapan baru bisa dimulai sekira tiga pekan sebelum kompetisi digulirkan.
Akibatnya, bomber asal Kamerun Emmanuel Pacho Kenmogne dan pemain sayap Muhammad Ilham pun berlabuh ke Persebaya. Persiapan yang telat memaksa manajemen untuk merekrut pemain asing, Zelimir Terkes, tanpa seleksi lebih dulu.