TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Chief Executive Officer (CEO) PT Mahesa Jenar Semarang, Yoyok Sukawi menuturkan PSIS Semarang sudah merasa ada yang aneh sebelum laga pamungkas grup N babak delapan besar Divisi Utama antara PSS Slemanmenjamu PSIS, Minggu (26/10/2014) kemarin.
Keanehan pertama menurut pria berusia 36 tahun yakni mengapa laga PSS melawan PSIS digelar di Stadion Sasana Krida milik Akademi Angkatan Udara (AAU) Adi Sucipto, Sleman.
"Alasannya tidak ada izin dari pihak keamanan, lantas kenapa tidak di luar kota. Saat itu, lapangan juga kondisinya tidak layak untuk laga Divisi Utama," ujar Yoyok saat ditemui di kantor sekretariat PSIS di Jalan Kimangunsarkoro, Senin (27/10/2014).
Hal kedua yakni jajaran manajemen sudah mengetahui PSS Sleman akan mencetak gol bunuh diri pada laga ini dan berniat untuk kalah.
"Kami tidak menyangka hal ini dilakukan, bahkan mencetak dua gol bunuh diri. Hal ini membuat pemain kami emosi dan merasa dipermainkan serta diatur sehingga pemain membalas dengan cara melakukan gol bunuh diri," tandasnya.