TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - PSIS Semarang membantah keras kalau klub berjuluk Mahesa Jenar melakukan pengaturan skor atau menghindari lawan pada babak semifinal Divisi Utama musim 2014.
Chief Executive Officer (CEO) PSIS, Yoyok Sukawi menuturkan kalau klub kebanggaan warga Kota Atlas ini menjadi korban dari rencana kotor yang dilakukan PSS Sleman.
"Kami membantah keras kalau PSIS merencanakan pengaturan skor atau menghindari lawan di babak semifinal. Kami ini yang menjadi korban rencana gol bunuh diri PSS Sleman," ujar Yoyok, Senin (27/10/2014).
Yoyok menambahkan kalau PSIS berniat menghindari lawan di babak semifinal maka Ronald Fagundez dkk akan diintruksikan untuk tidak berangkat ke Sleman.
"Kalau ingin menghindari lawan maka lebih baik kami tidak berangkat dan kalah WO, pemain bisa istirahat enak dan tidak bakal terjadi gegeran semacam ini. Tetapi kami masih ingin menjunjung tinggi sportifitas," sambungnya.
Pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya ini menambahkan timnya sempat ingin menyatakan WO usai PSS mencetak dua gol bunuh diri.
Namun, karena waktu yang tinggal sedikit lagi, Yoyok memaparkan akhirnya emosi para pemain diluapkan dengan mencetak tiga gol bunuh diri balasan.