TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasit yang memimpin laga PSS Slemen melawan PSIS Semarang, Hulman Simangunsong, mengaku tidak bisa menghentikan pertandingan, meski ada lima gol bunuh diri.
Pada laga babak delapan besar Divisi Utama yang berlangsung di Stadion Sasana Krida, Sleman, Minggu (26/10/2014), lima gol bunuh diri tercipta oleh kedua tim. Gol untuk PSS diciptakan oleh pemain-pemain PSIS, yakni Fadly Manan (90) dan Koemadi (90 dan 90+3). Sementara itu, gol PSIS dihasilkan oleh gol bunuh diri pemain PSS, Hermawan (86) dan Agus Setiawan (88).
"Babak pertama tidak ada masalah. Saya melihat permainan masih berjalan normal. Pada awal babak kedua pun masih sama hingga tercipta gol bunuh diri pertama," kata Hulman di Kantor PSSI, Jakarta, Selasa (26/10/2014).
Hulman datang ke Jakarta untuk memenuhi panggilan Komisi Disiplin PSSI. Hulman lantas mempunyai alasan mengapa tidak menghentikan pertandingan tersebut.
"Kami menjalankan sesuai aturan. Pertandingan bisa berhenti apabila ada force majeure atau pemain sebuah tim hanya tersisa tujuh pemain. Lihat saja di Piala Tiger (sekarang bernama Piala AFF) 1998. Laga antara Thailand melawan Indonesia tetap berjalan meski ada gol bunuh diri," lanjutnya.