TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesebelasan Pusamania Borneo FC (PBFC) merupakan satu dari sekian banyak klub profesional di tanah air yang sudah menyiapkan infrastruktur sepakbola di daerahnya, kota Samarinda, Kalimantan Timur. Manajer PBFC, Tommy Ermanto mengatakan hal itu saat berbincang dengan tribunnews.com di sebuah mal yang ada di kawasan Senayan Jakarta, Kamis (30/10/2014).
"Kami mungkin hanya satu-satunya klub peserta kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia yang sudah menyiapkan tim yunior dari usia 16 tahun dan 18 tahun serta fasilitas stadion Segiri di Samarinda yang ditata oleh pemilik mirip markas klub-klub besar di Eropa," ungkap Tommy Ermanto.
Sang pemilik PBFC, Nabila Husein (20) merupakan sosok pemuda yang senang dengan olahraga sepakbola, maka tak heran jika PBFC ini bakal dijadikan sebuah klub profesional seperti halnya klub profesional di Eropa.
Ruang ganti pakaian pemain di stadion Segiri, markas PBFC sudah mirip seperti stadion di Eropa sana, setiap stel kostum yang akan dikenakan pemain sudah tergantung di setiap kotak sesuai dengan nomor punggung pemain.
"Bahkan kami membuat kostum sendiri dengan lebel NH, singkatan dari Nabil Husein," jelas Asisten Manajer PBFC, Danri Dauri yang mendampingi Tommy Ermanto.
Selain itu, meski berkompetisi di tingkat divisi utama, materi pemain dan sokongan dana sudah menyamai bahkan melebihi dana sebuah klub yang tampil di kompetisi Liga Super Indonesia.
"Owner kami bahkan menginginkan di tahun mendatang, ada putera daerah dari Borneo FC ini yang menjadi pemain nasional, karena itulah, persiapan yang dilakukan Borneo FC ini tidak tanggung-tanggung," jelas Tommy Ermanto.
Menyinggung adanya anggapan bahwa PBFC dihuni oleh pengurus-pengurus yang masuk dalam jaringan mafia sepakbola di tanah air, Tommy Ermanto dengan tegas mengatakan pihaknya merasa prihatin dengan adanya anggapan itu.
"Kami ingin menghapus anggapan negatif tentang Borneo FC ini, kami memiliki finansial yang mumpuni untuk sebuah klub yang ingin tampil di Liga Super Indonesia, buat apa kami merekrut pemain terbaik dengan kontrak yang mahal jika akhirnya masuk dalam arena perjudian. Lebih baik kami menjadi petaruh sepakbola saja tanpa harus susah payah membina pesepakbola," papar Tommy Ermanto lagi.
Karena ingin membangun dan membina pesepakbola di tanah air, PBFC diakui oleh Tommy serius sekali menyiapkan sebuah klub yang profesional hingga ke fasilitas stadion dan fasilita latihan lainnya.
"Musim depan jika kami lolos ke Liga Super Indonesia, kami sudah berencana merekrut pelatih handal dan sekali lagi seperti keinginan owner kami yang menginginkan harus ada putera daerah, maka kami sudah menyiapkan sekitar 30 persen rekrutan pemain asli putera daerah memperkuat PBFC di musim mendatang," urai Tommy Ermanto.
Jadi, tak heran jika banyak orang yang mengatakan bahwa Pusamania Borneo FC merupakan klub yang sudah siap seratus persen tampil di kancah Kompetisi Liga Super Indonesia