Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Asisten pelatin tim Pra PON DKI Jakarta Patar Tambunan menyayangkan hasil imbang melawan Pra PON Banten di babak kualifikasi PON Remaja di Stadion Citarum, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/11/2014).
Tim DKI sempat unggul lebih dulu melalui gol cepat Muhammad Firman di menit ke-9. Tendangan keras dari luar kotak penalti tidak mampu diantisipasi kiper Banten.
"Semestinya kita bisa meraih tiga poin. Tapi, mental anak-anak masih belum stabil sehingga mempengaruhi permainan kami secara keseluruhan," kata Patar Tambunan kepada Harian Super Ball.
Ketidakstabilan mental pemain, kata Patar, menjadi salah satu faktor utama yang harus dibenahi. Minimnya jam terbang bermain sebagian besar pemain DKI Jakarta ikut memengaruhi.
"Persiapan kami sudah cukup, bahkan kebugaran juga lebih baik. Tapi, mental masih belum stabil. Itu karena minimnya kompetisi di level kelompok umur," ujar mantan pemain Persija itu.
Mantan pemain tim nasional Indonesia di era 80-an itu berharap anak asuhnya bisa bermain lepas pada laga kedua, melawan PON Jawa Barat, Kamis (6/11/2014).
"Kami berharap anak-anak bermain lepas, tanpa beban lawan Jawa Barat. Target kami menang untuk menjaga peluang lolos ke fase berikutnya," ujar mantan pemain Persija era 1986-1997, itu.
Tim PON Remaja DKI harus menembus posisi tertinggi atau minimal runner-up di babak kualifikasi wilayah Jawa. Mereka harus bersaing bersama PON Banten, PON Jabar, Jawa Tengah, dan D I Yogyakarta. Adapun PON Jawa Timur otomatis lolos karena bertindak sebagai tuan rumah.