TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Hinca Panjaitan menjelaskan, selain butuh waktu, belum diumumkannya hasil pemeriksaan yang dilakukan adalah demi mendapatkan keputusan yang akurat. Apalagi permasalahan ini telah mendapatkan pantauan dari AFC dan FIFA.
AFC dan FIFA, kata dia, kasus yang terjadi pada pertandingan PSS Sleman melawan PSIS Semarang ini merupakan kasus besar dan telah mencoreng persepakbolaan internasional.
"Kasus ini sangat memalukan. FIFA-pun akan meminta penjelasan secara resmi dari kami. Terus terang, ini masalah serius," kata politisi dari Partai Demokrat itu.
Komdis PSSI saat ini telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap semua pemain yang terlibat dalam pertandingan, jajaran pelatih, official bahkan dari perangkat pertandingan. Pemeriksaan sendiri dilakukan dalam tiga tahap.
Tahap pertama pemeriksaan dilakukan pada pelaku gol bunuh diri dari kedua tim, official dan jajaran pelatih serta perangkat pertandingan. Hasil dari sidang pertama itu adalah mendiskualifikasi PSS dan PSIS dari babak delapan besar Divisi Utama.
Periksanaan tahap kedua adalah memanggil pemain PSS Sleman yang masuk dalam daftar susunan pemain (DSP). Ada 13 pemain yang diperiksa diantaranya mantan pemain nasional Saktiawan Sinaga serta Rasmoyo.
Tahap ketiga, Komdis PSSI memeriksa pemain dari PSIS Semarang diantarantya pemain asing, Ronald Fagundes. Meski telah tuntas, Komdis belum mengumumkan hasil pemeriksaan yang dilakukan. Sesuai dengan rencana akan diumumkan Selasa (11/11) depan.