Laporan Wartawan Tribunnews.com, Deodatus S Pradipto
TRIBUNNEWS.COM – Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, memilih untuk tetap tenang jelang final Indonesia Super League 2014 di Stadion Gelora Sriwijaya, Jumat (7/11/2014). Menurut Djadjang, ketenangan itu dia peroleh sejak jauh jari.
“Sudah jauh-jauh hari saya menyiapkan itu. Tentu saya sudah siap melatih di Persib Bandung dengan tekanan yang akan diperoleh. Saya cukup paham bagaimana tekanan tersebut,” tutur Djadjang dilansir Persib.co.id, Kamis (6/11/2014).
“Saya hanya akan mencoba untuk tetap tenang saja dalam menghadapi semua. Tentu dengan berdoa dan berusaha memberikan yang terbaik. Selebihnya, Allah yang menentukan,” imbuh pria kelahiran Sumedang.
Bagi Djadjang, gelar juara liga Indonesia bukan hal baru bagi dirinya. Pria kelahiran Sumedang itu pernah menjuarai liga Indonesia ketika masih menjadi pemain Persib.
Ketika itu Persib mampu menjuarai Kompetisi Perserikatan pada 1986 di Stadion Utama Senayan usai menumbangkan Perseman Manokwari. Djadjang menjadi pahlawan kemenangan Persib melalui gol tunggalnya.
Djadjang kembali merasakan gelar juara ketika menjadi asisten pelatih Indra Thohir. Pada musim 1994/95, Persib menjuarai Liga Indonesia usai menumbangkan Petrokimia Putra.