News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dejan Antonic Tunggu Pinangan Tim Paling Profesional

Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR) Dejan Antonic.

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Keinginan Persija Jakarta untuk mematenkan Dejan Antonic sebagai juru taktik anyar mendapat saingan ketat dari sejumlah klub Tanah Air. Pelatih asal Serbia itu mengaku hanya akan memilih tim yang paling serius dan bergerak cepat.

Kesuksesan Dejan mengantarkan Pelita Bandung Raya (PBR) ke semi final LSI 2014 menjadi magnet bagi klub-klub besar. Sebab, pelatih 45 tahun itu terbukti mampu mengangkat prestasi tim semenjana merangsek ke papan atas. (Baca: Dejan Antonic Tertarik Latih Timnas U-19)

Apalagi, keberhasilan Dejan menembus posisi empat besar ditunjang dengan sederet pemain muda yang belum punya nama mentereng. Praktis hanya Bambang Pamungkas saja yang punya nama besar.

Selain Persija, dua klub elite LSI Persipura Jayapura dan Mitra Kukar ditengarai tengah melakukan pendekatan terhadap pelatih 45 tahun itu. Meski belum memastikan masa depannya bersama PBR, Dejan berhasrat mencari tantangan baru. Namun, ia menegaskan hanya akan memilih tim yang paling serius dalam menyokong program kepelatihan yang disusunnya.

"Ya, saat ini memang ada beberapa tim yang sudah kontak saya, termasuk Persija. Tapi, saya akan memilih tim yang paling serius dan cepat untuk segera melakukan pembentukan tim," kata Dejan kepada Harian Super Ball.

Menurut Dejan, tim yang serius adalah sebuah klub yang berani melaksanakan pembentukan tim secara profesional. Stabilitas finansial dan penyediaan infrastruktur berstandar FIFA menjadi syarat mutlak yang mesti dipenuhi.

Dejan telah melakukan presentasi program kepada manajemen Persija. Ia mengaku tertantang menangani tim elite Ibukota itu musim depan. Namun, kesepakatan hanya terjadi jika syarat yang diajukan dapat dipenuhi manajemen Macan Kemayoran.

Sejarah buruk penunggakan gaji pemain yang pernah membelit Persija ditambah minimnya penyediaan infrastruktur, menjadi sorotan utama. "Program latihan tidak akan berjalan baik tanpa didukung fasilitas yang nyaman buat pemain. Saya juga tidak ingin ada keterlambatan gaji dalam tim, karena itu dapat mengganggu psikologis pemain," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini