Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Peluang tim sepak bola Pra PON Remaja DKI Jakarta menembus putaran final PON Remaja Jawa Timur 2014, kandas. Itu setelah tim asuhan Muhammad Jusuf kembali menelan kekalahan, 2-3, dari Pra PON Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (7/11/2014).
Asisten pelatih Pra PON DKI Patar Tambunan mengakui keunggulan lawan-lawannya di Grup Jawa I. Sistem pencarian pemain yang buruk menjadi penyebab utama. (Baca: Lawan Tim Pra PON Remaja Jawa Barat Seperti Lawan Persib Bandung)
"Kita kurang mendapatkan pemain muda terbaik di Jakarta kerena berebutan dengan kepentingan seleksi timnas Indonesia U-16, dan banyak pemain yang terlibat di Liga Pertamina U-16, dan Liga ASIOP Apacinti," kata Patar.
Mantan pemain Persija era 1986-1997 itu tidak menyalahkan tim asuhannya yang telah berjuang sekuat tenaga di Semarang. Faktor persiapan yang minim dan sokongan dana yang kurang dari Asprov PSSI DKI, ikut memengaruhi.
"Semoga hasil buruk ini menjadi pelajaran bagi stakeholder sepak bola Jakarta. Minimnya prestasi DKI menjadi tanggung jawab kita semua karena tidak intens menggelar kompetisi usia muda berkualitas," papar mantan pemain tim nasional Indonesia di era 80-an itu.
Sebelumnya, anak-anak DKI juga takluk, 1-4, dari tim Pra PON Jawa Barat. Persoalan mental bermain dan kolektivitas tim kembali menjadi kekurangan yang tak dapat dibenahi.
Tim DKI kini bertengger di dasar klasemen Grup Jawa I setelah hanya mengemas satu poin hasil imbang dari Pra PON Banten pada laga perdana. Abdul Thoriq dkk bakal menghadapi tim pemuncak klasemen Pra POn Jawa Tengah, Minggu (9/11/2014).
Hasil pertandingan ini sudah tidak menentukan bagi Pra PON DKI yang tak lagi berpeluang menembus putaran final PON Remaja di jawa Timur, Desember mendatang.