TRIBUNNEWS.COM - Real Madrid merencanakan pembelian Cristiano Ronaldo dari Manchester United pada era kepresidenan Ramon Calderon (2006-2009). Agenda itu direalisasikan oleh penggantinya, Florentino Perez (2009-sekarang).
Calderon menjelaskan, Real Madrid berencana merekrut Ronaldo pada bursa transfer musim panas 2008. Menurut Calderon, transfer baru terealisasi pada Juni 2009 karena Ronaldo ingin menepati janji kepada Manajer MU saat itu Sir Alex Ferguson.
"(Pembicaraan awal) adalah masa yang sulit. Pada waktu kami kami bernegosiasi, saya bicara dengan (Ketua Eksekutif MU saat itu) David Gill soal transfer Ronaldo. Namun, (Gill) mengatakan tidak. (MU) mengatakan, 'Ronaldo tidak dijual' dan itu wajar. Namun, Ronaldo ingin pergi,"ujar Calderon.
"Menjelang musim 2008-2009, (Ronaldo) menelepon saya dan mengatakan, "Presiden, aku minta maaf. Namun, aku tak bisa pindah tahun ini. Aku punya komitmen dengan Sir Alex Ferguson yang secara profesional sudah seperti ayahku. Jangan khawatir, aku akan pindah tahun depan'. (Ronaldo) bernegosiasi dengan Manchester United untuk pindah dengan nilai transfer senilai 80 juta euro."
"Ferguson terobsesi dengan Real Madrid. Ia tak terlalu menyukai kami. Ia mengatakan, 'Tidak. Cristiano akan pindah, tetapi tidak ke Real Madrid', MU menawarkan Ronaldo ke Barcelona. Barcelona mengatakan, 'Baik, kami bersiap membayar jumlah yang Anda minta'. Hal terpenting adalah (Ronaldo) mengatakan, 'Tidak. Real Madrid atau tidak sama sekali'."
"Saya sangat bangga karena ia bergabung dengan Madrid dan sangat bangga dengan apa yang ia lakukan. Saya ada di sana (di posisi presiden Madrid) pada saat transfer Ronaldo mungkin terealisasi. Orang lain akan melakukan hal yang sama (jika berada pada posisi sebagai presiden Madrid," tutur Calderon.