TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Musim ini pendapatan Arema Cronus dari tiket penonton menurun drastis daripada musim sebelumnya.
Jika dibandingkan musim lalu, Arema kehilangan Rp 3 miliar dari pendapatan tiket penonton.
Selain karena kompetisi di Indonesia Super League (ISL) dibagi dua wilayah, disiarkannya pertandingan-pertandingan Arema di kandang, juga mempengaruhi jumlah penonton yang hadir di Stadion Kanjuruhan Malang.
Berdasarkan data dari panpel Arema, hanya laga-laga big match yang mampu memadati stadion.
Dari pertandingan home yang telah dijalani, hanya pertandingan melawan Persija Jakarta, Persipura Jayapura dan Persib Bandung, yang mampu mendatangkan pendapatan kotor di atas Rp 1 miliar.
Dari tiga pertandingan tersebut, paling banyak saat Arema menghadapi Persib Bandung, yang mampu mendatangkan pendapatan kotor Rp 1,4 miliar.
Namun musim depan, panpel yakin pendapatan akan kembali meningkat, karena kompetisi akan digelar satu grup.
ISL musim depan akan diikuti 20 tim. Dengan demikian laga-laga besar yang tersaji di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang juga akan lebih banyak dibandingkan musim ini.
Karena seluruh kontestan ISL musim depan akan saling bertemu satu sama lain.
”Memang lebih baik diberlakukan sistem kompetisi penuh, karena juga akan menguntungkan semua kontestan ISL musim depan,” kata Abdul Haris, ketua panpel Arema.(haorrahman)