Oleh
Ferri Amiril
Wartawan Tribun Jabar
HARU biru kemenangan Persib Bandung di final sepak bola paling bergengsi di negeri ini cukup menyita perhatian banyak pihak. Minggu (9/11/2014) kemarin merupakan sejarah baru bagi warga Bandung dan Jawa Barat.
Bagaimana tidak, kendaraan roda dua maupun roda empat berusaha merangsek masuk ke Kota Bandung dari segala arah mata angin. Berangkat dengan semangat ikut merayakan kemenangan menjadi niat mereka berangkat dari rumah mereka masing-masing.
Tidak hanya remaja dan kaum bapak yang ikut bersuka cita beramai-ramai meraung-raungkan knalpot kendaraan mereka. Kaum ibu pun turut berpartisipasi menunggu di pinggir jalan dan ikut mengacung-acungkan kedua tangannya ketika rombongan bobotoh yang dengan derasnya sejak pagi mulai menuju satu titik yakni Lapangan Gasibu.
Dengan menggendong dan membawa anak mereka turut serta, para ibu pun turut terhipnotis meneriakan yel-yel kemenangan Persib Bandung. Suka cita mulai terasa ketika babak final yang berakhir dramatis dengan adanya adu penalti yang membuat ketegangan memuncak.
Ketegangan tidak hanya dirasakan mereka yang langsung memberikan dukungannya di Palembang. Di Kota Bandung yang menggelar nonton bareng atau yang menyaksikan di rumah masing-masing juga turut serta merasakan detak demi detak ketegangan yang berakhir dengan teriakan gooool, saat Ahmad Jufriyanto menyelesaikan tendangan terakhirnya yang mengantarkan kemenangan Persib.
Dalam hitungan menit, para bobotoh tanpa ada komando langsung turun ke jalan sambil bernyanyi dan meraung-raungkan kendaraannya karena Persib berhasil meraih gelar juara.
Pukul 21.30 malam saat kemenangan Persib, jalanan Kota Bandung dan kota lainnya di Jawa Barat langsung dipenuhi dengan pawai-pawai kemenangan. Kemenangan yang sangat dinanti selama 19 tahun sejak terakhir Persib meraih gelar juara.
Persib juara warga Jawa Barat berpesta. Pesta konvoi merupakan yang dilaksanakan pada Minggu kemarin. Tumpah ruah di jalan dan tak terbendung. Bandung lautan biru, begitulah pemandangan di sana. Macet tak bergerak berjam-jam menjadi pemandangan sejak pagi hingga malam hari di jalan-jalan protokol.
Tidak hanya di pusat jalan, jalan gang dan jalan "tikus" atau jalan pintas pun menjadi sasaran kemacetan kendaraan. Penuhnya ruas jalan menuju Gasibu membuat banyak kendaraan tak bisa menembus melanjutkan perjalanan mereka. Kendati demikian mereka mengaku senang dan akhirnya mereka berkeliling mencari jalan-jalan yang bisa ditembus untuk bisa tetap bernyanyi, bertemu sesama bobotoh dan berteriak bersama, Hidup Persib.
Spirit kemenangan Persib menjadi pemicu gairah bagi warga Bandung dan Jawa Barat. Kemenangan Persib telah menjadikan momen untuk berkumpul dan tentu bersilaturahmi.
Persib bukan hanya olahraga sepakbola, Persib bukan hanya milik remaja dan kaum bapak, Persib seperti sudah menjadi budaya dan lifestyle warga Jabar. Salut Persib.