TRIBUNNEWS.COM,SEMARANG - Sudah dibubarkan, tim PSIS dipersilakan manajemen untuk bermain tarkam (antar kampung) jika memang mereka menghendaki.
Demikian dipaparkan Direktur Teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho.
Menurut Agung, setelah gaji terakhir pemain dibayarkan, praktis tidak ada ikatan kontrak antara manajemen dan pemain, seperti larangan bermain tarkam.
Kepada Tribun Jateng(Tribunnews.com Network), Agung mengatakan pada dasarnya para pemain adalah pencari rejeki yang sedang bekerja untuk keluarganya.
Oleh karena itu, ia memaklumi jika mereka, yang bermatapencaharian sebagai pesepakbola, memilih bermain tarkam selama tidak bermain untuk tim sepakbola profesional.
"Silahkan saja, mereka tahu yang mereka butuhkan. Pesan saya, jangan sampai cedera, karena bermain tarkam tidak ada yang menanggung hal-hal semacam ini," kata Agung, Minggu (16/11).
Setelah tim dibubarkan, para pemain memang langsung menuju kampung halaman masing-masing.
Stoper Anam Syahrul cabut ke Jepara, bek sekaligus kapten Fauzan Fajri memilih mudik ke Purbalingga, dan gelandang Muhammad Yunus menepi ke rumah orangtuanya di Temanggung.