TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - 'GreenFields' merupakan salah satu 'brand' utama untuk rumput sintetis. Produk-produk 'GreenFields', baik untuk lapangan sepakbola besar atau sepakbola kecil (futsal), sudah dipakai di banyak negara.
Sebagian besar dari lapangan sintetis di negara-negara Eropa memakai produk 'Greenfield'. Hal itu tak mengherankan, mengingat 'Greenfield' adalah 'brand' dengan standar internasional yang sudah direkomendasikan baik oleh FIFA atau UEFA.
"Tak bisa dipungkiri jika salah satu tolok ukur perkembangan dan kemajuan sepakbola suatu negara adalah sejauh mana negara tersebut memiliki banyak lapangan sepakbola. Sebagian besar negara Eropa sangat memanjakan warganya dengan lapangan sepakbola yang refresentattif, sehingga sangat mendukung proses latihan dan bermain mereka," papar Sandy Saputra, Manajer Bisnis PT Eltama Perkasa, pemegang lisensi GreenFields di Indonesia saat berbincang-bincang tentang rumput sintetis sepakbola, termasuk 'GreenFields' yang sudah menjadi pilihan utama di banyak negara Eropa.
Sandy yang didampingi Eddy Syahputra, Official Representative PT Eltama Perkasa yang juga agen pemain dari Ligina Sportindo menjelaskan bahwa 'GreenFields' adalah salah satu produk unggulan rumput sintetis dari Belanda yang kini semakin mengglobal. Di banyak negara Eropa, katanya, keberadaan lapangan sintetis sudah menjadi semacam tuntutan. Juga di Belanda.
Sebagai contoh saja, di Belanda, klub Buitenboys dari kota Almere yang sekelas kecamatan saja mempunyai 7 buah lapangan, terdiri dari 2 lapangan sintetis, 3
lapangan rumput, dan 2 lapangan mini "Itu baru di satu kecamatan saja," seloroh Sandi.
Terkait dengan rencana 'pemasaran' di Indonesia, Sandy menyatakan bahwa ia sudah berbicara dengan banyak pihak, termasuk dari federasi.
Ia meyakinkan mereka bahwa kebutuhan lapangan sintetis adalah mutlak, untuk lebih menyempurnakan proses pelatihan, seperti yang dilakukan di negara-negara Eropa dan Asia umumnya. (tb)