Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sejumlah pemain yang kontraknya diputus manajemen Persija Jakarta menerima keputusan dengan wajar. Namun, mereka berharap persoalan penunggakan gaji bisa dituntaskan sesuai jadwal. Sepanjang kompetisi LSI musim 2014, manajemen Persija sebenarnya tidak menemui hambatan dalam pembayaran gaji pemain. Penunggakan baru terjadi kala Macan Kemayoran gagal menembus delapan besar, Oktober silam.
April Hadi, salah satu pemain Persija yang tak diperpanjang kontraknya menjelaskan, manajemen masih menunggak 4 bulan gajinya hingga Desember 2014. Pihak Persija menjanjikan pelunasan pembayaran pada 12 Desember mendatang. "Soal perpanjangan kontrak mutlak di tangan manajemen. Tapi, kami berharap sisa gaji kami tetap dilunasi. Sejauh ini mereka belum membayarkan hak saya selama empat bulan," kata April.
Manajemen Persij berkilah, penunggakan gaji pemain disebabkan lambatnya proses pencairan dana dari pihak sponsor. Hingga kini pihak PT Persija Jaya masih memroses pelunasan gaji pemain yang belum dapat diselesaikan. Kasus penunggakan gaji ini berbanding terbalik dengan wacana perekrutan pelatih asing, Dejan Antonic, yang angkanya nyaris mencapai Rp 2 miliar. Sementara sisa gaji pemain, pelatih, dan ofisial musim lalu belum dilunasi. (Baca: Persija Jakarta Tidak Boleh Lagi Menunggak Gaji Pemain)
Persoalan ini bisa menjadi preseden buruk bagi calon pemain dan pelatih anyar. Sebab, persoalan penunggakan gaji menjadi masalah akut yang sudah menjalar sejak tiga musim lalu. Manajemen harus membenahi pengelolaan keuangan klub hingga akhir musim. Kasus penunggakan gaji pemain semestinya tidak lagi terulang bagi tim sekelas Persija yang diklaim sebagai tim profesional.