Laporan Wartawan Harian Super Ball, Syahrul Munir
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Aji Ridwan Mas menyatakan tidak menyangka kalau keputusan larangan tak boleh berkecimpung dalam dunia sepak bola seumur hidup kepada pelatih PSS Sleman, Hery Kiswanto dan PSIS Semarang, Eko Riyadi.
Ketua Divisi Pembinaan Usia Muda Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta ini mengatakan Hery Kiswanto adalah rekan sesama pemain tim nasional era-80an. "Saya sedih banget dan semuanya terkejut dengan kasus ini. Siapa yang menyangka. Dia (Hery Kiswanto) orang yang punya karakteristik baik selama ini," ujar Aji Ridwan Mas kepada Harian Super Ball.
Komisi Disiplin PSSI menghukum pelatih PSS Sleman dan PSIS Semarang seumur hidup tak boleh berkecimpung dalam dunia sepak bola. Komdis PSSI juga menjantuhkan denda kepada mereka masing-masing membayar sebesar Rp 200 juta. Hukuman ini diberikan atas kasus lima gol bunuh diri dua kesebelasan pada laga delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia. (Baca: Komdis Terlalu Membabi Buta Jatuhi Hukuman Larangan Seumur Hidup)
Aji Ridwan menjelaskan keputusan ini lahir setelah meminta keterangan seluruh perangkat pertandingan yang terlibat di lapangan. "Semuanya berdasarkan data," ujarnya.
Mantan pemain Persija Jakarta itu mengatakan saat terjadi pertandingan itu kedua pelatih hadir di lapangan. Keduanya tidak berbuat sesuatu melihat pelanggaran tersebut. "Jika saja pelatih saat itu tidak melanjutkan pertandingan maka ceritanya akan lain. Hukuman tetap tapi bisa lebih ringan," ujarnya.
Meski demikian, Aji menegaskan keputusan ini menjadi pelajaran buat semua terutama bagi mantan pemain yang berkarir di sepak bola. "Ini jadi pelajaran buat seluruhnya dan juga para mantan pemain timnas agar selalu taat aturan," ujarnya.