Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pesepak bola asal Aceh, Syahrizal Syahbudin, tidak mau larut meratapi nasibnya di Persija Jakarta. Bek 21 tahun itu yakin bisa meningkatkan kualitasnya bersama tim lain setelah dicoret dari skuat Macan Kemayoran. Kendati kecewa dengan keputusan manajemen, namun Syahrizal harus menanggapi kenyataan dengan paradigma positif. Ia yakin akan mendapatkan tempat yang pantas untuk meningkatkan kariernya.
"Yang saya harus lakukan adalah terus berbenah untuk meningkatkan kualitas individu. Saya percaya kalau Allah sudah merencanakan masa depan yang lebih baik ke depan," kata Syahrizal kepada Harian Super Ball.
Syahrizal sebenarnya lebih dipercaya tampil sebagai pemain inti pada paruh pertama LSI 2014. Bek tengah 21 tahun itu bahkan tampil sebanyak 13 laga sebagai pemain utama di sepanjang babak reguler. Kendati demikian, manajemen akhirnya lebih memilih Ngurah WahyuTrisnajaya untuk mendampingi palang pintu asal Brasil, Fabiano Beltrame. Nanak dianggap lebih berpengalaman dibanding Syahrizal. (Baca: Ini Alasan Manajemen Persija Jakarta Pilih Nanak ketimbang Syahrizal)
Mantan personel SAD Uruguay itu memandang pencoretan di kubu Persija dengan sikap profesional. Pemain yang dipertahankan adalah yang terbaik untuk meningkatkan kekuatan tim Ibukota musim depan. "Selalu ada yang datang dan pergi di sebuah klub sepak bola. Ini hal lumrah, karena yang terpenting saya sudah semua kemampuan terbaik saat membela Persija," ujar mantan pemain PSSB Bireun Aceh.
Pemain yang pernah menimba ilmu di Escuela Empoli ini mengaku sudah mendapat tawaran dari sejumlah klub LSI lainnya. Namun, ia belum mau membeberkan identitas klub yang bakal dipilih untuk melanjutkan kariernya.