TRIBUNNEWS.COM,SEMARANG - Manajemen PSIS mengambil sikap berbeda dibandingkan PSS Sleman terkait rencana penggunaan hak banding ke Komisi Banding PSSI.
Jika manajemen PSS merasa dana Rp 10 juta untuk setiap pihak yang banding merupakan hal yang memberatkan, para petinggi Mahesa Jenar menganggap pengeluaran tersebut wajar.
"Itu bukan biaya, melainkan deposito. Seperti kita mau membuat SIM, ada dana yang perlu dikeluarkan," kata CEO Yoyok Sukawi, Selasa (2/12).
Menurut Yoyok, angka Rp 10 juta tersebut adalah konsekuensi yang harus dikeluarkan jika memang pihak yang terhukum ingin menyatakan banding.
Yoyok mengaku, keseluruhan deposito banding yang harus digelontorkan adalah sebesar Rp 240 juta, mau tidak mau pihaknya harus siap menanggungnya.
Sementara itu, Genera Manager Kairul Anwar memilih bungkam saat ditanya, dari mana uang tersebut akan diambil.
"Saya lebih memilih fokus ke memori banding kami, sebentar lagi selesai, dan akan segera dikirim," tandasnya singkat.