TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - PT Liga Indonesia (LI) selaku operator ISL mengharuskan tiap klub kontestan ditangani pelatih berlisensi A AFC.
Terkait regulasi PT LI ini, Persebaya Surabaya tidak menemui masalah. Pasalnya, klub berjuluk Bajul Ijo ini sudah memiliki arsitek berlisensi A AFC.
“Asisten pelatih kami, Ibnu Grahan, sudah berlisensi A AFC. Jadi, seandainya kami gagal merekrut pelatih kepala berlisensi A AFC, kami sudah aman, karena sudah memilikinya,” tegas Gede Widiade, CEO Persebaya.
Menurut Gede, Ibnu Grahan adalah sosok yang tepat menjadi salah satu arsitek di Persebaya.
Selain sudah mengantongi lisensi A AFC, Ibnu juga merupakan orang Surabaya asli. Hal ini membuat Ibnu bisa memahami karakter permainan sepakbola Surabaya, yakni cepat dan keras—tidak kasar.
Selain Ibnu, Persebaya juga memiliki asisten pelatih lainnya, Tony Ho. Di mata Gede, Tony adalah sosok yang berjasa bagi Persebaya.
Pasalnya, Tony mampu mempromosikan Persebaya dari Divisi Utama ke kasta tertinggi ISL.
“Tony Ho sekarang sedang mengambil kursus lisensi B AFC,” ucap Gede.
“Nantinya Ibnu dan Tony akan mendampingi pelatih kepala yang akan kami datangkan dalam waktu dekat ini,” sambung Gede.
Sejauh ini, Persebaya sedang melakukan pendekatan terhadap sosok pelatih asing asal Amerika Latin. Rencananya, pelatih asing ini akan datang ke Surabaya pada pekan depan untuk melakukan serangkaian tes. (edr / eko darmoko)