Laporan Wartawan Harian Super Ball, Syahrul Munir
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Semangat pembinaan usia muda yang dikobarkan pengurus PSSI dengan mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri patut diacungi jempol. Pieter Huistra, tenaga ahli asal Belanda ditunjuk sebagai direktur teknik dan Narayan Sivaji Nair, AFC Elite Coaching Instructor asal Singapura sebagai Direktur Coaching Education PSSI. Keduanya ditunjuk untuk membenahi prestasi sepak bola yang menurun.
Namun, PSSI juga diminta melibatkan Diklat Sepak bola yang tersebar di beberapa kota besar. "Jangan lupakan diklat sepak bola yang tersebar di daerah. Seperti Diklat Ragunan itu siapa yang mikirin," ujar Mantan Direktur Teknik Tim Nasional Indonesia Senior AFF 2012, Risdianto.
Risdianto menegaskan keberadaan diklat sudah teruji dalam mencetak pemain berprestasi. Terakhir, mantan striker tim nasional era-80an ini menyebutkan enam pemain tim nasional Indonesia U-19 diambil dari Diklat Ragunan. "Kemarin itu timnya (coach) Indra Sjafri, enam dari Diklat Ragunan dan enam lagi dari SAD Indonesia," ujarnya.
Risdianto menegaskan di era Ketua Umum Agum Gumelar, PSSI menjalin kerjasama dengan Diklat Ragunan. PSSI mengirimkan pelatih sepak bola untuk membina pemain usia 17 tahun dan 19 tahun di sekolah Ragunan itu. "Memang di Ragunan gaji-nya kecil, sehingga PSSI menambahi kekurangannya," ujarnya.