Laporan Reporter Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Salah satu Kelompok suporter PSS Sleman, Slemania terus berupaya dalam memperjuangkan nasib pemain yang terkena hukuman akibat sepak bola gajah. Slemania terus berjuang karena merasa pemain tidak bersalah. Mereka yakin Supardjiono yang bersalah dalam kasus ini, meski Komisi Disiplin telah memutuskan mantan manajer PSS tersebut tidak bersalah.
Slemania terus berjuang karena mereka merasa kasihan dengan nasib pemain yang dikorbankan. Slemania merasa memiliki bukti yang kuat yang bisa membuktikan bahwa Pardji sapaan akrab Supardjiono yang menjadi dalang dari kasus sepak bola gajah.
Selain itu, Slemania juga merasa dihukumnya sekretaris tim Eri Febriyanto adalah tidak tepat. Kemarin Rabu (7/1/2015), beberapa perwakilan Slemania yang dikomandoi oleh Ketua Umum Lilik Yulianto mendatangi kantor KONI DIY untuk meminta dukungan Ketua Umum KONI, GBPH Prabukusumo terkait hal tersebut.
"Kedatangan kami selain untuk silaturahmi juga untuk meminta dukungan Gusti Prabu terkait dengan sepak bola gajah. Dimana kami memiliki fakta yang berbeda dengan fakta yang dimiliki oleh PSSI," ujar Lilik Yulianto ditemui seusai pertemuan.
Menurut Lilik, GBPH Prabukusumo pun mendukung dengan langkah Slemania tersebut, dimana menurut Lilik GBPH Prabukusumo menegaskan bahwa masalah kebenaran harus benar-benar dibuka. Oleh karena itu, Slemania pun akan kembali melakukan upaya untuk memperjuangkan nasib pemain yang dinilai dikorbankan.
"Maka kami akan berani bersikap. Fakta-fakta yang kami miliki akan kami kirimkan ke beberapa pihak, termasuk juga ke Presiden, selain juga Menpora dan tentunya Tim Sembilan," ujar Lilik.
Adapun menurut Lilik, beberapa fakta yang ada antara lain adalah berupa foto saat pertandingan dimana memperlihatkan bahwa Supardjiono ada di Stadion, rekaman wawancara dengan para pemain yang bisa menjadi bukti kuat. Lilik pun berjanji akan menyerahkan copy dari bukti atau fakta tersebut kepada media.
Diberitakan sebelumnya, upaya pemutihan hukuman pemain yang direncanakan sejak jauh-jauh hari ternyata kandas. Pihak PSS Sleman yang berangkat ke Kongres tahunan PSSI ternyata tidak mengajukan agenda untuk membahas tersebut.
Pihak PSS Sleman pun lebih memilih untuk mengajukan pemutihan hukuman ke tingkat Exco PSSI agar bisa mendapatkan peninjauan kembali ketua umum. Meski kepastian kapan hasilnya tersebut keluar tidak dapat dipastikan.