Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Setelah dipastikan tidak berhasil melatih Persela Lamongan, Raja Isa mengaku melamar ke PSS Sleman. Padahal sebelumnya, pelatih asal Malaysia itu sudah melakukan presentasi di hadapan manajemen Persela. Namun sepertinya manajemen tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu belum berminat mengontrak Raja Isa. (Baca juga: Raja Isa Belum Tentukan Klub)
Manajer Persela Lamongan, Yunan Achmadi mengatakan, pihaknya masih mencari figur lain yang lebih cocok. Ini menjadi jawaban bahwa Persela tak berselera memakai jasa Raja Isa. "Bukan Raja Isa, kami pertimbangkan pelatih lain," kata Yunan.
Menanggapi itu, Raja Isa tak kecewa. Bagi mantan pelatih Persijap Jepara itu tidak kecewa. "Tidak apa-apa kalau manajemen Persela tidak tertarik dengan saya, karena keputusan memang ada di tangan manajemen. Mungkin, manajemen Persela memiliki pertimbangan lain," kata Raja Isa kepada Harian Super Ball, Jumat (9/1/2015).
Raja Isa justru merasa senang dengan undangan dari manajemen Persela untuk melakukan presentasi. "Saya memang diminta datang untuk melakukan presentasi program selama kompetisi musim depan. Di tiga hari presentasi sepertinya manajemen menyukainya, tetapi di hari keempat berbeda. Tetapi saya tidak kecewa, saya justru berterimakasih telah diberikan waktu untuk presentasi. Soal dipilih atau tidak itu kewenangan dari manajemen yang menentukannya. Saya tidak apa-apa dan saya bisa mengerti keputusan dari manajemen Persela," ujar Raja Isa.
Bahkan, Raja Isa belum mendapat kabar langsung dari manajemen Persela. "Manajemen Persela belum memberikan kabar apa-apa setelah presentasi. Saya mengetahui itu, dari berita-berita di media. Tetapi nggak apa-apa, saya tidak mau ngotot. Saya anggap di Persela belum rejeki saya. Kalau rejeki pasti dapat," ucap Raja Isa.
Saat ini Raja Isa sedang menunggu kabar dari PSS Sleman. " Saya tertarik melatih di PSS Sleman, oleh karena itu, saya melamar ke sana. Tetapi belum ada panggilan dari manajemen. Saya sedang menunggu saja," terang Raja Isa.
Raja Isa menambahkan, dirinya tertarik menjadi pelatih PSS Sleman, karena tim yang berlaga di kompetisi Divisi Utama itu memiliki modal yang bagus. "PSS Sleman memiliki manajemen yang sangat mendukung kemajuan tim. Suporternya juga sangat mensupport agar bisa mendapatkan kemenangan di setiap laga. Manajemen, pemain, dan suporter sama-sama bersemangat untuk terus mendapatkan kemenangan. Ini membuat PSS Sleman berbeda dari tim lain," tambah Raja Isa.
Menurut Raja Isa, jika bisa melatih di PSS Sleman, dia akan berusaha untuk mengangkat tim berjuluk Super Elang Jawa itu ke kompetisi Liga Super Indonesia (LSI). "Dengan hal-hal yang saya sebutkan tadi, menurut saya, PSS Sleman sudah layak tampil di LSI, tetapi karena ada aturan lain yang terkait administrasi, tim ini belum bisa ke LSI. Oleh karena itu saya sangat ingin melatih tim ini. Apalagi saya bisa memanfaatkan pemian-pemain lokal, sehingga PSS Sleman akan maju ke LSI dari tangan-tangan asli lokal. Itu menjadi tantangan saya," tutur Raja Isa.
Selain itu, Raja Isa juga mengaku telah berkomunikasi dengan dua klub yang berlaga di Divisi Utama. Namun dia enggan menyebutkan nama klub tersebut. "Selain presentasi di Persela, saya juga melakukan pendekatan dengan dua sampai tiga klub di Divisi Utama, tetapi saya belum bisa mengatakan nama klubnya. Karena semuanya belum pasti. Mereka belum memberikan kepastian. Kalau sudah pasti, saya akan memberitahukan," papar Raja Isa.
Sementara itu, manajamen PSS Sleman gagal merekrut mantan pelatih PSS Sleman Widyantoro, Pasalnya Widyantoro sudah merapat ke salah satu klub pendatang baru Divisi Utama, Perserang Serang. Setelah gagal mendapatkan Widyantoro, manajemen PSS Sleman dikabarkan menyiapkan rencana cadangan(plan B) dengan melirik pelatih berpengalaman seperti Raja Isa dan Iwan Setiawan.
Namun manajemen PSS Sleman masih bungkam soal kandidat pelatih yang sudah dianggap pas oleh manajemen. Alasannya enggan mempublikasikan nama tersebut lantaran takut proses negosiasi bakal terganggu.