TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Meski usianya telah memasuki 39 tahun, striker Arema Cronus Cristian Gonzales masih menjadi harapan besar bagi Arema untuk mencetak gol musim ini.
Bahkan striker asal Uruguay itu memiliki peluang besar untuk menjadi top skor Indonesia Super League (ISL) 2015.
Namun Gonzales tidak terlalu bernafsu untuk memburu gelar top skor musim ini.
”Hanya Tuhan yang tahu,” kata Gonzales, ketika ditanya mengenai peluangnya untuk menjadi top skor ISL musim 2015.
Sejak musim 2013, pemilik nama Cristian Gerard Alfaro Gonzales itu telah memperkuat Arema.
Dari dua musim tersebut, Gonzales telah mencetak 34 gol di ISL, tiga gol Inter Island, dan empat gol di AFC Cup.
Dengan demikian, selama dua musim memperkuat Arema, pemain berjuluk El Loco tersebut, telah mencetak 41 gol.
Namun sejak bergabung dengan Arema, Gonzales belum merasakan gelar juara ISL. Raihan terbaiknya saat membawa Arema berada di posisi runner up musim 2013.
Selain itu, dia juga belum merasakan gelar top skor.
”Saya hanya selalu optimis di setiap pertandingan. Saya hanya berusaha keras untuk bisa mencetak gol, dan meraih kemenangan,” kata Gonzales.
Musim ini telah satu dasawarsa bagi Gonzales bermain di Liga Indonesia.
Tahun pertamanya di Liga Indonesia, pemain naturalisasi tersebut memperkuat PSM Makassar.
Selama 10 tahun bermain di Liga Indonesia, El Loco telah empat kali menjadi top skor.
Dia pun sempat berpindah-pindah klub, mulai dari PSM Makassar, Persik Kediri, Persib Bandung, Persisam Samarinda, dan Arema.
Selama bermain di Liga Indonesia, Gonzales telah mencetak 225 gol.
Gonzales pun masuk dalam salah satu penyerang yang paling mematikan sepanjang sejarah kompetisi sepak bola Indonesia.
Meski merupakan pemain paling senior di Arema, namun dia tetap disegani baik kawan maupun lawan.
Pembuktian awalnya saat tampil di SCM Cup melawan Mitra Kukar di laga perdana lalu.
Beberapa kali dia membuat bek dan kiper lawan dibuat kelelahan dengan kecerdikannya di depan gawang.
Di pertandingan itu, Gonzales sukses mencetak gol di menit ke-38 dengan ciri khasnya, tendangan keras kaki kiri dari luar kotak penalti.
Berdasarkan data dari Arema Stats, Gonzales yang bermain selama 90 menit, melepaskan tiga tendangan dengan prosentase sukses on goal sebanyak 67%.
Bertipe sebagai striker tembok atau pemantul bola bagi rekan-rekannya, ia juga menorehkan 1 keypass untuk peluang yang diciptakan Arema.
”Turnamen ini untuk persiapan nanti di ISL. Di turnamen ini bisa mengetahui bagaimana kemampuan dan kekurangan semua pemain,” kata striker yang masih dipercaya sebagai pemain Timnas itu.