Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,PADANG - Penjaga gawang Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, tertunduk lesu usai pertandingan. Ia tak mau menjawab pertanyaan awak media mengenai sanksi penalti kontroversial yang dikeluarkan wasit David Prihatmoko kala bentrok dengan Persebaya Surabaya, Senin (19/1/2015).
Persija unggul lebih dulu lewat sepakan keras Ambrizal Ammar di menit ke-73. Namun, petaka datang ketika wasit memberikan "kado" penalti bagi Persebaya Surabaya. Otavio Dutra yang ditunjuk sebagai ekesukutor sukses menjebol gawang Andritany untuk menyamakan kedudukan, 1-1 pada menit ke-88.
"Saya tidak mau berkomentar, Mas. Tanyakan ke pelatih saja biar lebih fair," kata Andritany saat dikonfirmasi Harian Super Ball, usai laga.
Andritany diganjar kartu kuning lantaran dianggap melanggar Fandi Eko Utomo saat melakukan duel udara di kotak terlarang. Padahal, kiper tim nasional Indoensia U-23 itu sukses meninju bola sebelum berbenturan dengan Fandi. "Keputusan wasit tidak tepat. Logikanya kiper akan terhenti jika terjadi benturan lebih dulu. Ini terbalik, bola mampu ditinju lebih dulu baru kemudian terjadi benturan. Itu jelas area kiper," kata Satia Bagdja.
Kekecewaan besar juga tidak mampu disembunyikan pelatih utama Persija Rahmad Darmawan. Namun, ia mengaku memetik pelajaran penting untuk mengantisipasi tekanan di menit-menit akhir. "Saya yakin, apabila rekaman video pertandingan diulang berkali-kali, pasti hasilnya 100 persen clear bukan kesalahan kiper dan tidak semestinya penalti. Tp buat kita tidak terlalu penting, jadikan pelajaran saja buat di kompetisi nanti," tutur Rahmad.