TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, tak kuasa menahan rasa sabar. Djohar bersama rombongan PSSI kemudian meninggalkan kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga karena tidak ada satupun yang menemui mereka.
Peristiwa ini terjadi Kamis (22/1/2015) sore. Djohar didampingi Joko Driyono, Roberto Rouw, La Siya, Gusti Randa Djamal Azis, dan Tony Apriliani tiba di kantor Kemenpora pukul 15.49 WIB. Mereka datang guna memenuhi undangan bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi. Pertemuan ini dijadwalkan pada pukul 16.00.
Begitu tiba, rombongan PSSI kemudian menunggu di lantai dasar. Tak satupun perwakilan dari Kemenpora maupun Tim Sembilan yang menemui PSSI di sana. Hal ini kemudian membuat PSSI angkat kaki pada pukul 16.35.
"Saya sudah telepon pak Djohar. Beliau komplain karena sudah menunggu lama. Bukan berarti selama menunggu, kami tidak komunikasi. Kami akui, kami molor karena keasyikan rapat Tim Sembilan," ungkap Gatot Dewa Broto, Deputi V Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan seusai menelepon Djohar di hadapan wartawan di media center Kemenpora.
Ketika PSSI datang, Tim Sembilan sedang menggelar rapat dengan tiga orang tamu di lantai 10. Di antaranya, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia, mahasiswa yang sedang menyusun tesis soal pengaturan skor sepak bola di Indonesia, serta kelompok suporter Slemania.
Tim Sembilan tidak ingin PSSI mendengarkan rapat mereka yang dilakukan di lantai 10. Menurut Gatot, tempat itu tidak ada sekat atau ruangan kedap suara.