TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Manchester United menilai materi skuatnya tidak cukup seimbang untuk bermain dengan skema 4-4-2. Menurut Louis van Gaal, pola 3-5-2 lebih sesuai untuk timnya dan MU hanya butuh waktu lebih banyak untuk beradaptasi dengan pola tersebut.
MU sudah melakoni 22 pertandingan Premier League, dan duduk di peringkat keempat klasemen sementara dengan nilai 40, atau kalah dua angka dari Southampton di posisi ketiga.
Namun, suporter menilai MU belum meyakinkan setelah gagal menang dalam tiga pertandingan secara beruntun, sebelum melawan Queens Park Rangers pada 17 Januari 2015.
Melawan QPR, MU memulai pertandingan dengan pola 3-5-2. Sejumlah suporter kemudian berseru-seru meminta Van Gaal menggunakan pola 4-4-2.
Setelah menutup babak pertama dengan hasil 0-0, Louis Van Gaal "menuruti" permintaan suporter dan akhirnya menang 2-0 berkat gol Marouane Fellaini (58) dan James Wilson (90).
Meski begitu, Louis van Gaal tetap menilai pola 4-4-2 tidak cocok dengan MU dan berencana mematangkan skema 3-5-2.
"Kami lebih sering menang dengan pola 4-4-2 diamond, tetapi saat Anda menganalisis pertandingan, kami tidak tenang di kursi cadangan," ujar Van Gaal.
"Saya tegang karena kami tidak seimbang. Dalam semua pertandingan di mana kami bermain dengan pola 4-4-2, seperti ketika melawan West Ham (MU menang 2-1), situasinya selalu mendebarkan dan saya tidak menyukainya," tambahnya.