Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih utama Persija Jakarta Rahmad Darmawan ternyata punya standar khusus dalam menangani klub yang diasuhnya. Ia menjadi salah satu pelatih di Tanah Air yang mulai melibatkan lembaga penyedia data dan analisis pertandingan secara detail berbasis teknologi.
RD, begitu ia akrab disapa, intens bekerjasama dengan salah satu lembaga data dan statistik sejak menangani tim nasional Indonesia U-23 di SEA Games 2013. Dilanjutkan ketika menangani Persebaya Surabaya (2014), dan kini Persija (2015).
Metode pengumpulan data berbasis teknologi semacam ini telah menjadi kebutuhan bagi sepak bola modern. Namun, di Tanah Air, kebutuhan akan metode ini masih belum begitu popular. "Ini sangat membantu pelatih untuk mendapatkan data yang faktual dan bisa dipertanggungjawabkan. Penting buat evaluasi individu juga secara permainan tim sehingga ada tolok ukur untuk melakukan pembenahan," kata RD saat berbincang dengan Harian Super Ball.
Staf pelatih nantinya tidak hanya mendapatkan hasil statistik individu secara general. Namun, melibatkan data lebih spesifik mengenai penampilan antarlini. "Bukan hanya soal salah passing dan jumlah tackle pemain. Tapi, ada data spesifik mengenai kesalahan organisasi menyerang atau bertahan. Analisis ini nantinya dilengkapi dengan cuplikan video," ujar pria kelahiran Metro Lampung 48 tahun silam itu.
Statistika ini diharapkan bisa menjadi tolok ukur tambahan untuk membenahi kesalahan pemain secara individu maupun tim. Data yang tercantum nantinya bisa menjadi acuan pemilihan pemain yang bakal diturunkan berdasarkan konsistensi dan kebutuhan strategi.
Penggunaan metode analisis berbasis data dan statistik menjadi hal baru bagi tim Ibu Kota. Manajemen pun wajib mendukung perangkat yang dibutuhkan staf pelatih demi mewujudkan ambisi meraih juara Liga Super Indonesia (LSI) 2015. "Ini hal pertama buat kami dan manajemen mendukung penuh keperluan pelatih untuk mencapai target juara. Statistik pemain juga bisa menjadi acuan bagi kami untuk menilai kualitas pemain yang layak dipertahankan atau tidak di akhir musim," kata Asher Siregar, Wakil Presiden PT Persija Jaya Jakarta.