TRIBUNNEWS.COM, MELBOURNE - Uni Emirat Arab (UEA) menang 3-2 atas Irak pada pertandingan perebutan posisi ketiga Piala Asia yang dimainkan pada Jumat, untuk melengkapi turnamen yang impresif bagi pasukan Mahdi Ali.
Ahmed Khalil mencetak dua gol sebelum Ali Mabkhout mengonversi penalti pada babak kedua untuk menjadi gol kelimanya di turnamen ini, yang membuat dirinya memuncaki daftar pencetak gol di mana pertandingan terakhir di turnamen ini adalah final Sabtu yang mempertemukan tuan rumah Australia dan Korea Selatan (Korsel) di Sydney.
Pengatur permainan UEA Omar Abdulrahman kembali menjadi jantung permainan bagus timnya, dengan dua assist brilian untuk Khalil, yang menjadi kapten karena kiper Majed Nasser diistirahatkan setelah kalah 0-2 dari Australia di semifinal.
Gol pembuka tercipta pada menit ke-16 ketika Abdulrahman mengendalikan bola panjang dan memainkan operan satu-dua dengan Mabhkout sebelum menaklukkan Mohammed Hameed yang mengawal gawang Irak.
Gol serangan balik yang rapi memiliki dampak negatif terhadap UEA, yang menyingkirkan juara bertahan Jepang di putaran delapan besar, di mana Irak mulai mengendalikan permainan dan berbalik memimpin sebelum turun minum.
Pertahanan rapuh pada menit ke-28 membuat bek Waleed Salim dapat menggebrak ke kotak penalti UEA dan melepaskan tembakan kaki kanan yang masuk ke gawang setelah sempat mengenai kaki Khamis Esmaeel.
Juara 2007 itu, yang kalah 0-2 dari Korsel pada semifinal, memiliki upaya yang mengenai tiang gawang melalui penyerang tajam Younis Mahmoud dan mereka berbalik unggul tiga menit sebelum turun minum.
Sepakan keras dari Ahmed Yaseen Gheni dapat ditepis kiper debutan UEA Khalid Eisa, namun Amjad Kalaf berada di posisi dan waktu yang tepat untuk memasukkannya ke gawang yang tidak terkawal.
Pertandingan di Newcastle ini, yang disaksikan oleh presiden FIFA Sepp Blatter dan kepala AFC Salman bin Ebrahim Al Khalifa, semakin seru pada awal babak kedua.
Bola cungkil brilian dari Abdulrahman membawa Khalil mampu menerobos pertahanan Irak, dan ia melewati Hameed dan memasukkan gol kedua pada menit ke-51 untuk membuat kedudukan menjadi imbang 2-2.
Sapuan buruk dari sang kiper empat menit kemudian membuat bola jatuh dalam penguasaan Mabkhout, yang dijatuhkan oleh bek Ahmed Ibrahim di kotak terlarang.
Bek Irak itu kemudian diusir keluar lapangan sebagai orang terakhir di pertahanan, ketika Mabkhout kemudian sukses mengeksekusi tendangan penalti.
UEA, runner up Piala Asia 1990, gagal lebih banyak menekan dengan memanfaatkan keunggulan jumlah pemain, sedangkan Irak nyaris menyamakan kedudukan saat mereka berupaya mendesak UEA.