TRIBUNNEWS.COM - Tidak lama lagi, tepatnya Minggu (8/2/2015) sore, manajemen tim Barito Putera akan menggelar launching atau peluncuran skuat dan jersey Laskar Antasari.
Tentunya yang menarik untuk dinantikan saat launching jersey nanti, adalah mengenai nomor punggung masing-masing pemain. Masing-masing pemain tentunya boleh memilih nomor punggungnya, tentunya untuk menunjang kepercayaan diri di lapangan.
Manajemen mempersilahkan setiap pemain untuk memilih nomor punggung, baik itu sesuai dengan nomor favorit dan lain sebagainya. Namun khusus untuk nomor 88, manajemen memastikan bahwa nomor itu tidak akan dipakai pemain karena adanya larangan.
Pasalnya nomor itu tidak lain merupakan tahun berdirinya tim yakni 1988, dan angka 88 merupakan lambang yang selalu digunakan oleh tim.
"Nomor lain boleh saja, tapi 88 tidak boleh karena itu tahun kelahiran tim. Dan itu memang kebijakan dari atasan," ujar asisten manajer Barito Putera, Syarifuddin Ardasa kemarin Senin (2/2/2015) siang.
Menggunakan nomor 88 ini sendiri sebelumnya pernah dilakukan oleh Yongki Aribowo kala mengarungi kompetisi ISL musim 2013. Namun pada tahun 2014, manajemen pun membuat kebijakan agar pemain tidak diperkenankan menggunakan nomor punggung tersebut. Yongki pun kemudian berganti nomor dari 88 ke 9.
"Dari 2014 lalu sudah ada kebijakan ini, dan tahun ini juga demikian," ucapnya.