Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015 belum bergulir, The Jakmania, suporter Persija Jakarta, sudah berulah. Segelintir pendukung tim Oranye itu terlibat bentrok dengan kepolisan dan warga di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (2/2/2015) malam.
Ketua Umum The Jakmania Richard Achmad Supriyanto menegaskan aksi liar tersebut dilakukan oleh massa yang mencair. Pengumpulan massa terjadi tanpa komando dan memperburuk citra The Jakmania.
"Dua hari sebelum kejadian semua korwil (kordinator wilayah) sudah sepakat untuk menjaga anggota untuk tidak melakukan aksi anarkis di ranco. Tapi, faktanya kami masih sulit membendung massa yang mencair di lapangan," kata Richard.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Kajian Pengembangan Olahraga Indonesia (Lemkapoin) itu juga berjanji untuk memangkas aksi dari anggota liar yang tidak tunduk aturan organisasi.
"Aksi segelintir orang inilai yang membuat citra The Jakmania terlihat buruk di masyarakat. Imbasnya, bisa merugikan organisasi dan klub Persija sendiri. Hal-hal seperti ini harus dipangkas dan mengembalikan citra suporter yang lebih cerdas dalam mendukung timnya," paparnya.
Kini, pengurus The Jakmania sedang berkomunikasi dengan pihak kepolisian Jagakarsa. Di mana sebanyak 36 remaja yang diduga anggota The Jakmania masih diproses hukum di Polres Jagakarsa.
Sebelumnya, ratusan The Jakmania berkumpul di kawasan pintu tol Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin malam. Tujuannya untuk mencegat rombongan Viking, pendukung Persib Bandung, dari Palembang yang diprediksi melintas kawasan tersebut. Namun, rombongan suporter liar itu justru terlibat bentrok dengan kepolisian Jagakarsa.