TRIBUNNEWS.COM, MALABO - Semifinal Piala Afrika 2015 yang mempertemukan Ghana dengan tuan rumah Guinea Equatorial rusuh.
Kerusuhan terjadi karena penonton tak terima tim kesayangan mereka tertinggal 3-0 saat laga sudah memasuki menit 83. Negara tuan rumah tertinggal 3-0 setelah gol dari Jordan Ayew, Wakaso Mubarak, dan Andre Ayew. Setelah gol ketiga, para suporter negara tuan rumah mulai melempari botol ke tribun penonton lawan.
Sebagai dampaknya, fans Ghana berlari ke bagian bawah tribun dan berkumpul di belakang salah satu gawang demi keselamatan. Wasit pun terpaksa menghentikan pertandingan.
Fan Guinea lalu melempari berbagai benda ke lapangan, ditujukan pada ofisial pertandingan. Lalu sebuah helikopter masuk ke lapangan. Helikopter terbang rendah, persis di atas tribun penonton tuan rumah, membuat kursi yang rusak dan sampah berterbangan.
Intervensi ini memaksa para suporter Ghana meninggalkan Stadium, dengan botol-botol beterbangan di sekitar lapangan sebagai bukti kekacauan.
Polisi sempat menggunakan gas air mata untuk memecah kerumunan suporter yang menyerang, sebelum pertandingan kembali dimulai 30 menit setelahnya.
Laga dirampungkan dan Ghana mendapat waktu tambahan tiga menit. Tak ada yang berubah dan mereka mengamankan satu tempat di final Piala Afrika melawan Pantai Gading.