TRIBUNNEWS.COM - Muda, bertenaga, berani bertarung, didukung dengan lari kencang, serta naluri golnya menyamai seorang striker sangat pas menggambarkan sosok Bayu Gatra Sanggiawan. Namun, ia tetap merendah di Bali United Pusam (BUP).
Jika dilihat dari jam terbangnya di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI), ia baru memasuki tahun ketiga dan masih banyak waktu buat pemain asal Jember berusia 23 tahun ini untuk menunjukan kehebatannya di lapangan hijau.
Namun, dia tetap rendah hati dan mengaku dirinya masih butuh banyak waktu untuk belajar. Hal ini dikarenakan dirinya merasa belum terlalu matang sebagai seorang pemain profesional.
"Saya merasa belum matang karena masih muda sekali. Saya masih butuh banyak waktu untuk belajar banyak," ujar pemain yang pernah jadi kapten timnas Indonesia U-23 saat laga uji coba kontra Malaysia.
Meski begitu, saat ini rekan-rekannya di tim Bali United Pusam tetap menganggapnya sebagai pemain senior. Hal ini juga memengaruhi pelatih Indra Sjafri untuk menunjuknya sebagai kapten tim dalam dua kali ujicoba, baik saat melawan tim Pra-PON Bali maupun tim anggota Perseden, Putra Tresna.
Di dua partai ujicoba ini pula kepemimpinan putra pasangan Untung Supriyadi dan Siti Holifa ini dipuji hingga dianggap lulus tes.
"Dia bagus dan punya jiwa leadership. Tapi kedepannya belum tau juga apakah dia bisa dipermanenkan menjadi kapten atau tidak. Ini semua tergantung coach Indra," ujar Eko Purjianto, asisten pelatih Bali United.