Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Penampilan apik gelandang serang muda Persija Jakarta, Alfin Tuasalamony membuat serangan yang dibangun tim racikan Rahmad Darmawan kian bermutu menjelang kompetisi Liga Super Indonesia 2015 yang digulirkan pada 20 Februari mendatang.
Pergerakan lincah pria kelahiran Maluku, 13 November 1992 itu digadang-gadang menjadi solusi jitu untuk menggantikan striker asing Yevgeni Kabayev yang kurang tajam.
Pasalnya, Alfin sukses menciptakan gol fantastis pada laga uji coba kontra Perserang Serang di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Minggu (15/2/2015) sore tadi.
Gol yang diukirnya dinilai berkelas, ia mencatat gol kedua untuk Macan Kemayoran setelah membangun kerjasama satu-dua dengan Syaiful Indra, dari tengah lapangan Alfin berlari menusuk kemudian menyambut umpan lambung lewat tendangan keras kaki kanannya.
Hasil catatan gol yang ditorehkan Alfin pun tak kalah membanggakan, ia menunjukkan hasil positif dengan mengemas tiga gol murni. Mantan pemain timnas U-17, U-19, dan U-23 jelas jauh berbeda dari kematangan yang dimiliki pemain asing Yevgeni Kabayev yang performanya kerap naik-turun.
Buruknya lagi, Yevgeni Kabayev dua kali gagal menjalani tugasnya sebagai eksekutor tendangan penalty. Pertama, top skorer Liga Estonia musim lalu itu gagal menjegol gawang Martapura FC lantaran tembakannya terbaca. Tapi beruntung bola reboundnya disambut sigap Rudi Setiawan.
Yang Kedua, Kabayev kembali menambah catatan buruknya menjadi eksekutor penalti. Hasil tendangannya kembali ditebak penjaga gawang Perserang Serang saat melakoni laga uji coba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Minggu (15/2/2015).
Diketahui, Kabayev gagal membubuhkan dua peluang tendangan penalty pada laga uji coba perdana dan terakhir. Hal ini tentu menjadi catatan penting bagi RD sapaan akrab Rahmad Darmawan membawa timnya mengarungi kompetisi kasta tertinggi ISL 2015.
Namun, asisten pelatih Persija Jakarta, Satia Bagdja membantah bila Alfin dijadikan pemain lini depan. Ia menilai kemampuan Alfin tak sanggup untuk menghadapi pertahanan kuat lini belakang lawan.
“Nggak bisa, Alfin nggak kuat jadi striker, dia emang cocok diposisikan menjadi gelandang. Fisik dia ngga kuat menembus tembok pertahanan, karena strikerkan otomatis dijaganya oleh dua orang,” kata mantan asisten pelatih Arema Indonesia saat ditemui.