News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Super Indonesia

Persipura dan Sriwijaya FC Bereaksi Keras Atas Penundaan ISL

Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UNDIAN - Kepala Newsroom Sripo-Tribun Hadi Prayogo (kiri) didampingi Direktur PT SOM H. Dodi Reza Alex saat membacakan undian doorprice dalam grand launcing koran Superball disela pertandingan Sriwijaya FC vs Arema Indonesia di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu(9/2) malam. (SRIWIJAYA POST/IGUN)

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ada apa dengan Sriwijaya FC dan Persipura, mengapa kedua klub ini bereaksi keras terhadap kondisi penundaan ISL.

Bahkan Persipura akan menggugat BOPI, sementara Sriwijaya FC memilih bermain di Singapura.

Selebihnya klub-klub peserta SSL hanya meminta agar jadwal yang diundur ini cukup satu kali saja dan jadwal yang diatur ulang harus sesuai dengan jadwal semula.

Persipura merasa dirugikan lantaran sudah terlanjur mengeluarkan biaya untuk persiapan maupun keberangkatan tim ke Bandung, guna melakoni laga perdana ISL melawan Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, 20 Februari 2015.

"Kami akan menyampaikan sikap kami (klub), PT Liga dan juga federasi. Karena secara materi kami sudah rugi, secara moril kami rugi. Kami akan menuntut ganti rugi itu kepada BOPI lewat PT Liga. Karena surat dari BOPI itu semuanya batal," ucap Rocky Bebena, media officer Persipura.

Sementara itu Presiden Klub Sriwijaya FC H Dodi Reza mengatakan, Sriwijaya FC akan nombok lebih dari Rp1 miliar, belum lagi kerugian non materi lainnya.

“Kontrak pemain ada batasnya, jika jadwal ISL diundur, tentu kita harus merevisi kontrak kerja mereka dan ini artinya akan ada biaya ekstra lagi,” kata Presiden Direktur Sriwijaya FC, Dodi Reza.

Seperti diketahui Menpora mengatakan klub-klub ISL masih belum memenuhi persyaratan berdasarkan regulasi FIFA dan UU SKN No. 3 tahun 2005. BOPI merasa masih belum layak memberi rekomendasi. "BOPI memberi waktu dua minggu, sampai bulan Maret, untuk memenuhi persyaratan," kata Imam.

BOPI memang berkomitmen tidak mengeluarkan rekomendasi izin keramaian jika klub-klub dan PT Liga Indonesia belum merampungkan berkas-berkas persyaratan untuk verifikasi seperti surat bebas tunggakan, laporan keungan, NPWP, dan bukti pungutan pajak.

"Kalau bisa dipenuhi, BOPI akan memberi rekomendasi. Kalau tidak bisa, maka BOPI akan mengambil langkah selanjutnya. Kami juga sudah mengirimkan surat ke Kapolri. Kepolisian mengeluarkan izin keramaian harus berkoordinasi dengan BOPI," beber Imam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini