TRIBUNNEWS.COM - Parma kini sedang terancam bangkrut. Mereka bukan hanya tidak bisa menggaji para pemain, tapi juga karyawan di stadion. Ini menjadi alasan pihak penyelenggaran menunda laga Parma saat menjamu Udinese yang dijadwalkan digelar Minggu (22/2/2015).
Kapten Parma, Alessandro Lucarelli angkat bicara tentang kondisi klubnya yang sedang bangkrut ini. Gajinya dan juga rekan-rekan satu timya belum juga dibayar. "Semuanya menjadi aneh dalam dua tahun terakhir ini. Klub selalu membayar gaji kami di hari terakhir. Ini membuat kita curiga," ucap Lucarelli.
Lucarelli berharap, asosiasi pemain, dan federasi sepak bola Italia ikut ambil bagian untuk membantu menyelesaikan masalah ini, terutama dalam membayar gaji para pemain.
Karena krisis keuangan ini Parma telah menunggak gaji pemain dan stafnya selama 3 bulan. Bahkan beberapa ada yang belum dibayar sejak Juli 2014.
Otoritas Serie A sedang menyelidiki kasus ini. Hasil penyelidikan menyebutkan Parma berada dalam kondisi yang bangkrut. Tapi pihak klub membantah dan menolak keputusan itu.
Kini mereka sedang berjuang mengatasi krisis tersebut dan membayar gaji para pemain dan juga karyawan demi bisa terus bermain di pentas Seri A sampai akhir musim.
Tapi Lucarelli dkk bertekad akan mogok bermain bila pihak klub tak juga mau membayar gaji mereka. "Kami tidak bisa menjamin apa pun. Jika kami merasa tidak dilindungi, kami akan mogok bermain. Kami akan tetap bermain selama sepuluh menit tapi kemudian keluar. Mereka telah mempertaruhkan hidup orang-orang di sini dan kami minta dihargai," tegas Lucarelli.
Sesuai aturan yang ada dalam Serie A, sebuah tim yang mengalami kebangkrutan di pertengahan musim bisa dicoret dari kompetisi. Mereka kemudian dinyatakan kalah WO di semua pertandingan yang tersisa.
Baca Selengkapnya di Harian Super Ball, Senin (23/2/2015)